
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan kembali merombak beberapa jajaran menteri dalam Kabinet Merah Putih, Rabu (17/9). Salah satu nama yang mencuat adalah purnawirawan TNI Letjen (Purn) Djamari Chaniago, yang disebut-sebut bakal dilantik menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) hari ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun fajar.co.id, Djamari akan menggantikan posisi Budi Gunawan (BG) yang sebelumnya dicopot oleh Presiden. Kursi Menko Polkam sempat diisi oleh Sjafrie Sjamsoeddin sebagai pejabat ad interim, sebelum akhirnya dipastikan akan diisi oleh Djamari.
Djamari Chaniago memiliki rekam jejak panjang di dunia militer. Ia pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi pada 1997–1998, lalu dipercaya menjadi Panglima Kostrad pada 1998–1999. Karier militernya terus menanjak hingga menduduki posisi Kepala Staf Umum TNI pada 2000–2004.
Pria kelahiran Padang, 8 April 1949 ini, merupakan lulusan Akabri tahun 1971. Pangkat terakhirnya adalah Letnan Jenderal. Selain di militer, Djamari juga pernah berkecimpung di dunia bisnis. Ia menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang pada 2015 hingga 2016. Saat ini, ia juga tercatat terafiliasi dengan Partai Gerindra.
Namun, nama Djamari juga tak lepas dari catatan sejarah penting di militer. Ia merupakan salah satu anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang pada 1998 memutuskan pemecatan Prabowo Subianto dari ABRI terkait keterlibatan dalam operasi penculikan sejumlah aktivis 1997–1998. DKP kala itu dipimpin Subagyo Hadisiswoyo dan Fachrul Razi, dengan anggota lainnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agum Gumelar, Yusuf Kartanegara, dan Arie J Kumaat.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: