Bahlil Lahadalia Heran Banyak Pihak Protes soal Babat Hutan dan Keruk Tambang: Negara Lain Juga Pernah

1 hour ago 1
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (foto: Sekretariat Presiden)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyinggung kritik yang kerap muncul ketika Indonesia mengambil langkah eksplorasi besar-besaran terhadap sumber daya alam.

Ia mengaku heran mengapa banyak pihak memprotes, padahal negara-negara maju pun pernah melakukan hal serupa saat masih berkembang.

Dalam pidatonya di Jakarta Geopolitical Forum IX bertema “Geoeconomic Fragmentation and Energy Security”, Bahlil menegaskan bahwa apa yang Indonesia lakukan bukanlah hal baru dalam sejarah pembangunan sebuah negara.

Menurutnya, bangsa-bangsa yang kini telah maju juga sempat mengandalkan eksploitasi alam untuk menopang perekonomian mereka.

“Sebagian negara-negara lain pada saat mereka di era 40-an, 50-an, 60-an, mereka kan punya hutang banyak juga, mereka punya tambang juga banyak, semuanya mereka banyak, pada saat itu negara mereka belum maju seperti sekarang,” ujar Bahlil.

Ia melanjutkan bahwa negara-negara tersebut pada masa itu tidak ragu menebang hutan dan mengeruk tambangnya demi membangun fondasi ekonomi.

“Maka mereka mengambil sumber daya alam mereka itu, hutannya dibabat, tambangnya diambil, dan mungkin lingkungannya pada saat itu, wallahu a’lam ya, mungkin tidak lebih baik dari apa yang kita lakukan sekarang,” sambungnya.

Bahlil kemudian mempertanyakan apakah pada masa itu ada pihak yang memprotes langkah negara-negara tersebut.

Menurutnya, justru ketika Indonesia ingin mendapatkan nilai tambah dari sumber daya alamnya, muncul suara-suara keberatan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |