Dedek Prayudi: Whoosh Bukan untuk Orang Kaya, Itu Pandangan yang Keliru

14 hours ago 5
Dedek Prayudi.-Screenshot YouTube/LENSA HUKUM & POLITIK-

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PSI, Dedek Prayudi, atau yang akrab disapa Uki, merespons isu soal kereta cepat Whoosh yang ramai diperbincangkan publik, terutama terkait  keberadaannya yang hanya dinikmati orang kaya.

Dikatakan Uki, tudingan bahwa Whoosh hanya dinikmati oleh kalangan elit merupakan anggapan yang tidak tepat.

"Whoosh itu nggak hanya untuk top 1 persen. Saya pikir itu adalah pertimbangan yang keliru ya,” ujar Uki di X @Uki23 (2/11/2025).

Ia menjelaskan, data pengguna Whoosh justru menunjukkan tren peningkatan penumpang sejak awal tahun.

“Pada 2024, rata-rata per hari kereta Whoosh itu 14 ribu penumpang. Per hari ini, sudah 15 ribu. Lumayan terjadi kenaikan satu per empat belas,” ungkapnya.

Uki menambahkan, angka tersebut mengisi sekitar 50 persen dari total kapasitas kereta dalam sekali perjalanan.

“Itu mengisi sekitar kurang lebih 50 persen dari 100 persen kapasitas Whoosh sekali jalan," Iki menuturkan.

"Dan bayangkan, dia itu jalan setiap hampir setengah jam sekali, ada setiap hari,” tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa pandangan yang menyebut Whoosh hanya bisa diakses kalangan mampu justru meremehkan kemampuan ekonomi masyarakat di dua kota besar yang dilayani kereta cepat tersebut.

"Bahwa Whoosh ini hanya untuk orang-orang kaya, Whoosh ini hanya untuk orang-orang mampu atau jangan-jangan orang yang berpandangan seperti itu justru meremehkan bahwa orang Jakarta, orang Bandung, nggak mampu tuh,” kuncinya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Politik, Bestari Barus, sebelumnya juga blak-blakan mengenai polemik seputar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |