Budi Arie Setiadi
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menyebut tenor utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh bisa diperpanjang agar ringan. Usulan itu ditimpali Kader PKB Umar Hasibuan.
Dia melihat ada pola yang sama dari pernyataan pendukung Presiden ke-7 Jokowi. Bahwa utang tersebut bida diepanjang sampai puluhan tahun.
“Emang lu masih hidup 50 tahun lagi Budi?Nih semua pendukung Jokowi satu suara pula bayar utang 50 tahun,” kata Umar dikutip dari unggahannya di X, Kamis (30/10/2025).
Menurut Umar, masalah Whoosh bukan persoalan utang. Tapi anggaran yang membengkak.
“Problemnya bukan cuma utang, tapi kenapa anggarannya bengkak,” terangnya.
“Lu pikir kita bodoh semua,” tambah Gus Umar.
Sebelumnya, Budi Arie mengatakan bahwa problem utang tersebut ada solusinya.
“Kalau problem utang yang besar itu bisa ada solusinya. Ini soal financial structure saja,” ujarnya.
Dia lalu memberi gambaran, jika dilakukan perpanjangan tenor.
“Misalnya begini, tenornya dipanjangin jadi 10 tahun. Eh, tenornya tadi 20 tahun dipanjangin aja 50-60 tahun. Periodenya 5 tahun kenapa enggak dipanjangin 10 tahun?" jelas Budi.
“Fakta bahwa ada utang kan memang ada. Semua program transportasi publik di seluruh dunia juga menggunakan public fund atau debt," tambahnya.
Sementara itu, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, kembali menegaskan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah terbukti merugikan keuangan negara dalam jumlah besar.
Anthony menyebut proyek tersebut tidak hanya bermasalah secara teknis dan finansial, tetapi juga terindikasi kuat melanggar sejumlah peraturan perundang-undangan dan berpotensi mengandung unsur tindak pidana korupsi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































