Banda Neira Jadi Model Integrasi Konservasi Laut Integrasi, Susi Pudjiastuti Beri Pujian, Singgung Ini

10 hours ago 5
Susi Pudjiastuti. (Istimewa)

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Banda Neira, Maluku ditetapkan sebagai model integrasi antara konservasi laut, arkeologi, dan budaya maritim melalui program Laut untuk Kesejahteraan (Lautra). Itu disambut baik Susi Pudjiastuti.

Bekas Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengatakan Banda Neiera memang punya aturan tertulis Sasi. Sebuah konstruk sosial yang bersinggungan dengan aturan administratif masa kini.

“Sejak tahun 1954 Banda Neira sudah memiliki peraturan tertulis tentang Sasi,” tulis Susi dikutip adri akun X pribadinya, Jumat (31/10/2025).

Sasi tersebut, mengatur sejumlah hal. Pada intinya bagaimana laut dan alam dijaga, misalnya mengatur terkait penangkapan ikan.

“Buka tutup wilayah penangkapan dan apa yang boleh ditangkap,” ujarnya.

Penetapan integrasi laut dan budaya ini, diketahui dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Kawasan ini diproyeksikan menjadi laboratorium ekonomi pesisir yang menyeimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial budaya masyarakat pesisir.

"Program Lautra menempatkan Banda Neira sebagai kawasan prioritas karena memiliki kekayaan ekosistem laut sekaligus nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Kami ingin membangun model pengelolaan laut yang tidak hanya lestari, tetapi juga mensejahterakan," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, dikutip dari siaran resmi di Jakarta, Senin.

Koswara menyebutkan program Lautra mencakup 11 provinsi, 20 kawasan konservasi, dan 3 wilayah pengelolaan perikanan dengan total area mencapai 8,3 juta hektare.

Dilakukan melalui empat komponen utama yakni penguatan kelembagaan konservasi, pembangunan ekonomi lokal, pembiayaan berkelanjutan (blue financing), dan manajemen proyek terpadu, KKP menargetkan lebih dari 75 ribu penerima manfaat langsung, termasuk 30 persen kelompok perempuan pesisir.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |