Anies Sindir Utang Segunung Kereta Cepat Warisan Jokowi: yang Menanggung Rakyat dari Sabang Sampai Merauke

9 hours ago 2
Anies Baswedan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Calon Presiden pada Pilpres 2024, Anies Baswedan kembali melontarkan kritik pedas terhadap pengelolaan keuangan negara. Anies menekankan prioritas belanja pemerintah harus diarahkan pada program yang memberikan manfaat langsung, bukan sekedar pencitraan atau seremoni.

“Dalam kondisi tekanan hidup seperti ini, negara tidak boleh sibuk mengejar seremoni dan proyek-proyek yang berbiaya besar, tapi manfaatnya belum tentu dirasakan oleh rakyat,” kata Anies dalam sambutannya pada acara Pelantikan DPW Gerakan Rakyat Sumatera Barat dan Dialog Kebangsaan Vox Populi Suara Rakyat bertajuk di The Axana Hotel Padang, dikutip pada Selasa (4/11/2025).

Apalagi, kata Anies, kalau menimbulkan utang yang harus ditanggung oleh seluruh rakyat, padahal manfaat proyeknya hanya dirasakan oleh sebagian kecil.

Pernyataan ini merujuk pada polemik proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCIC) atau Whoosh yang diketahui memiliki beban utang mencapai sekitar Rp116 triliun.

“Kita ingat pernah ada pembangunan kereta api cepat dari Jakarta ke Bandung. Yang menanggung adalah rakyat dari Sabang sampai Merauke, yang merasakan. Inilah contohnya,” ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Menurutnya, proyek-proyek yang demikian itu menciptakan ketidakadilan, di mana beban utang dipikul oleh semua warga negara, sementara keuntungan dan fasilitasnya hanya dinikmati oleh segelintir kelompok atau wilayah tertentu.

"Bagaimana ke depan, kita harus lebih memastikan program-program yang dibiayai oleh rakyat, dirasakan oleh rakyat,” tegasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |