
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Akademisi dan politisi Anies Baswedan buka-bukaan terkait kondisi lapangan kerja di Indonesia. Dia mengungkapkan sulitnya anak muda mencari pekerjaan.
“Cari kerja terasa amat sulit. Bayangkan seorang anak muda yang baru lulus kuliah IP-nya bagus, CV-nya rapi, rajin ikut pelatihan, semangatnya membara,” kata Anies dikutip dari unggahannya di X, Senin (13/10/2025).
Tetapi setelah berbulan-bulan melamar, kata Anies, balasannya hampir selalu sama: terima kasih. CV telah kami terima, tapi hanya disimpan.
“Lalu panggilannya tidak pernah datang, dan rasa percaya diri pun kemudian lama-lama berubah. Jadi putus asa,” ujarnya.
Dia membeberkan menunjukkan, tingkat pengangguran anak muda usia 15-24 tahun sejak 2016, di atas 15 persen. Artinya, mereka yang harusnya jadi motor penggerak bangsa, malah paling sulit masuk dunia kerja.
“Jadi tidak heran, banyak anak muda itu masa depannya buntu. Mereka melihat orang tuanya kerja keras, tapi gajinya tidak cukup,” ucapnya.
“Lalu mereka sendiri sulit dapat pekerjaan yang layak. Nah, rasa frustasi ini kita dengar setiap hari. Di rumah, di warung kopi, dan timeline sosial media,” sambungnya.
Baginya, bukan persoalan anak muda yang kurang berusaha. Kalau ada jutaan anak muda kesulitan mencari kerja, masalahnya bukan pada individunya.
“Tapi pada sistem yang tidak mampu menyediakan kesempatan. Kuncinya sistem kerja yang adil,” terangnya.
Dia memaparkan. Pertama, perluasan lapangan kerja formal.
“Itu wajib, lalu dukungan serius untuk industri kreatif, dan UMKM yang benar-benar menerap tenaga kerja, dan perlindungan sosial yang menjangkau pekerja baru, yang sedang memulai karir,” jelasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: