
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Politisi menjadi profesi paling tidak dipercaya di Indonesia. Itu berdasarkan Survei Ipsos Global Trustworthiness Index 2024.
Di survei tersebut, disebutkan 10 profesi yang menempati posisi paling rendah kepercayaannya oleh masyarakat. Apa saja daftarnya?
Perlu diketahui, survei tersebut pada dasarnya dilakukan di 32 negara dan melibatkan 23.530 responden. Usianya ada pada rentang berusia 18–74 tahun.
Di Indonesia, jumlah responden sebanyak 500 orang dengan latar belakang lebih urban, terdidik, dan terkoneksi digital. Pengumpulan data dilakukan secara daring mulai 24 Mei sampai 7 Juni 2024.
"Angka-angka ini berfungsi sebagai pengingat penting akan perlunya perbaikan dan membangun kembali kepercayaan publik," tulis Ipos dikutip Rabu (17/9/2025).
Berikut ini datar profesi paling tak dipercaya di Indonesia:
- Politisi – 45 persen
- Pejabat Kementerian/Kabinet – 41 persen
- Polisi – 41 persen
- Influencer – 25 persen
- Pegawai Pemerintah – 24 persen
- Pengacara – 24 persen
- Hakim – 23 persen
- CEO (Pimpinan Perusahaan) – 22 persen
- Eksekutif Bankir – 21 persen
- Jurnalis – 15 persen
Daftar tersebut terbilang unik. Pasalnya, di negara lain seperti Jerman, Belanda, Belgia, bahkan Korea Selatan ketidak percayaan pada politisi jauh di bawah Indonesia.
Korea Selatan misalnya hanya 16 persen. Kemudian Jerman, Belanda,dan Belgia hanya 17 persen.
Menariknya, di Indonesia keperycayaan terhadap jurnalis tembus 51 persen. Hal tersebut dianggap mengindikasikan pers sebagai pilar demokrasi di Indonesia.
"Hal ini menggarisbawahi peran krusial media dan jurnalisme dalam masyarakat Indonesia sebagai pilar demokrasi dan sumber informasi yang kredibel," tulis Ipos
Profesi paling dipercaya di Indonesia adalah guru dengan 74 persen. Kemudian dokter 73 persen, dan ilmuwan 70 persen. (Arya/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: