
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua KAGAMA Cirebon Raya, Heru Subagia, bercerita hasil pertemuannya dengan Presiden ke-7 RI, Jokowi, di Solo pada Rabu (14/5/2025) kemarin.
Dikatakan Heru, itu merupakan sebuah pertemuan yang menurutnya penuh kejutan dan jauh di luar ekspektasi.
“Ini betul-betul terjadi dan di luar perkiraan kita. Pak Jokowi juga masih toleransi untuk mendengarkan keluh kesah,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Kamis (15/5/2025).
Seperti diketahui, Heru dan rombongannya bertandang ke rumah Jokowi untuk membahas isu ijazah palsu.
Namun, Heru juga menyempatkan membahas masalah yang diprediksi bakal mematikan pendapatan pelaku usaha menengah ke bawah.
Dalam kesempatan tersebut, Heru berdiskusi cukup intens dengan Jokowi mengenai ekosistem koperasi desa dan dampaknya terhadap pelaku UMKM.
Ia menyoroti adanya indikasi monopoli oleh koperasi desa yang bisa mengancam keberlangsungan UMKM yang telah lebih dulu menguasai pasar.
“Ini berkaitan dengan koperasi desa. Saya cukup intens diskusi dengan pak Jokowi berkaitan dengan ekosistem koperasi desa,” katanya.
Kata Heru, ketika koperasi desa mengandalkan bisnis berbasis monopoli, maka koperasi berpotensi menjadi predator pasar. Hal ini, lanjutnya, dapat menyingkirkan pelaku UMKM yang sudah eksis.
“Koperasi yang mengandalkan bisnis monopoli ini akan menjadi predator, akan memangsa pasar yang sudah ada,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kebijakan yang harmonis dan menyeluruh dalam pengelolaan koperasi desa.
Heru mengkritisi kebijakan yang mewajibkan koperasi desa menjual bahan pokok masyarakat dan menjadi saluran utama program pemerintah.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: