Perbedaan Usia Ideal untuk Pasangan: Antara Cinta, Risiko, dan Kesiapan Emosional

1 day ago 8

Fimela.com, Jakarta Perbedaan usia dalam hubungan asmara sering kali dianggap bukan masalah besar, apalagi ketika cinta sudah bicara. Ketika sudah ada komitmen untuk membangun hubungan bersama, perbedaan usia pada dasarnya bukanlah suatu penghalang. Meskipun begitu, berbagai penelitian mengungkap bahwa selisih usia yang terlalu jauh bisa menjadi salah satu faktor risiko yang memengaruhi ketahanan hubungan jangka panjang, terutama dalam pernikahan. Lantas, benarkah cinta tidak mengenal usia, ataukah kita perlu lebih bijak saat menjalin hubungan beda usia?

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh bagaimana perbedaan usia dalam hubungan dapat memengaruhi dinamika pasangan, apa saja risiko yang teridentifikasi dari hasil studi ilmiah, serta hal-hal yang perlu ditelaah sebelum melangkah ke jenjang pernikahan jika pasanganmu lebih muda (atau lebih tua) dari kamu secara signifikan. Yuk, simak uraiannya berikut ini, Sahabat Fimela.

1. Studi Ilmiah: Semakin Jauh Usia, Semakin Besar Risiko Perceraian

Mengutip artikel "The bigger the age gap, the shorter the marriage" dari laman Market Watch, sebuah studi menarik dari Emory University di Atlanta, Amerika Serikat, menyoroti bagaimana perbedaan usia bisa berdampak besar terhadap kelangsungan pernikahan. Penelitian ini dilakukan oleh dua profesor ekonomi, Andrew Francis dan Hugo Mialon, yang menganalisis data dari lebih dari 3.000 pasangan menikah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan usia yang besar bisa menjadi indikator awal yang berpengaruh terhadap kemungkinan perceraian. Bahkan, Randal Olson, peneliti data dari Michigan State University, mengolah data mentah dari studi tersebut dan menemukan hubungan yang cukup signifikan antara perbedaan usia dan tingkat perceraian.

Berikut ini data statistik dari hasil pengolahan tersebut:

Perbedaan usia 1 tahun: meningkatkan risiko perceraian sebesar 3% dibandingkan pasangan seusia.

Perbedaan usia 5 tahun: risiko meningkat hingga 18%.

Perbedaan usia 10 tahun: risiko melonjak menjadi 39%.

Perbedaan usia 20 tahun: risiko perceraian bahkan mencapai 95%.

Menurut Fran Walfish, seorang psikoterapis asal Beverly Hills, pasangan beda usia kerap mengalami kesenjangan nilai budaya, selera musik dan film yang sangat berbeda, hingga cara pandang terhadap seks dan kehidupan rumah tangga. Ketimpangan ini bisa memperbesar potensi konflik dalam pernikahan.

Hasil studi tersebut ada baiknya disikapi dengan bijak dan pikiran yang lebih terbuka. Pastinya setiap hubungan atau relasi memiliki tantangannya masing-masing. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan berusaha sebisa mungkin mempersiapkan diri sebaik-baiknya mengatasi berbagai kemungkinan masalah yang mungkin hadir. Hubungan dengan beda usia yang cukup jauh jelas masih ada peluang untuk menjadi hubungan yang langgeng dan harmonis selama bisa dijalani dengan komitmen yang kuat bersama-sama.

2. Mengapa Perbedaan Usia Menjadi Tantangan dalam Hubungan?

Meskipun tidak semua pasangan beda usia mengalami masalah, studi tersebut menunjukkan bahwa semakin besar selisih umur, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya gesekan dalam hubungan. Beberapa alasan mendasarnya antara lain:

a. Perbedaan Tahapan Hidup

Pasangan yang berusia 25 tahun biasanya masih dalam fase eksplorasi hidup dan pengembangan karier. Sementara itu, pasangan yang berusia 35 atau 45 tahun mungkin sudah memiliki ekspektasi untuk hidup mapan dan tenang. Ketidaksamaan tahapan hidup ini kerap menciptakan konflik tentang prioritas dan gaya hidup.

b. Kesenjangan Kematangan Emosional

Secara umum, usia berkaitan dengan pengalaman dan kedewasaan emosional. Pasangan yang lebih muda mungkin masih mencari jati diri atau belum siap secara mental menghadapi tekanan dalam rumah tangga, termasuk dalam mengelola emosi dan menyelesaikan konflik.

c. Perbedaan Lingkungan Sosial

Dua individu dari generasi berbeda kemungkinan besar memiliki referensi budaya, pergaulan, dan nilai-nilai hidup yang tidak selalu selaras. Misalnya, satu pihak tumbuh dengan budaya digital, sementara yang lain lebih nyaman dengan komunikasi konvensional. Ini bisa berdampak pada bagaimana mereka menjalani interaksi sehari-hari.

d. Tanggapan Lingkungan dan Keluarga

Pasangan beda usia sering kali harus menghadapi stigma sosial atau komentar tajam dari keluarga dan lingkungan. Tekanan eksternal ini bisa menjadi beban tambahan yang mengganggu kenyamanan hubungan jika tidak dikelola dengan dewasa.

3. Sebelum Menikah dengan Pasangan yang Lebih Muda, Pertimbangkan Hal-Hal Ini

Menjalin hubungan dengan seseorang yang lebih muda memang menyenangkan, apalagi jika hubungan tersebut diwarnai antusiasme, semangat, dan romansa. Meskipun begitu, sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius seperti pernikahan, kamu perlu mencermati beberapa aspek penting berikut ini. Apa saja? Simak selengkapnya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

a. Apakah Ia Sudah Matang secara Emosional?

Kematangan emosional adalah kunci penting dalam rumah tangga. Jika pasanganmu masih sulit mengelola amarah, tidak terbiasa dengan komunikasi terbuka, atau belum bisa berpikir jangka panjang, mungkin ia belum siap membangun kehidupan bersama.

b. Apakah Nilai-Nilai Hidup Kalian Sejalan?

Pandangan tentang pernikahan, peran suami/istri, keuangan, hingga cara membesarkan anak harus dibahas sejak awal. Perbedaan visi dan nilai bisa menjadi batu sandungan jika tidak dikompromikan dengan bijak.

c. Apakah Ia Mandiri dan Bertanggung Jawab?

Kemandirian bukan soal bisa hidup sendiri, tapi soal kesiapan mengambil keputusan dan menghadapi konsekuensi. Pasangan yang terlalu bergantung pada keluarga atau belum bisa mengelola kehidupannya sendiri cenderung sulit membangun rumah tangga yang stabil.

d. Apakah Ia Siap Menghadapi Tekanan Sosial?

Perbedaan usia bisa memunculkan cibiran dari orang sekitar. Apakah pasanganmu cukup kuat dan dewasa untuk menghadapi tekanan semacam ini? Atau justru akan mudah goyah saat dihadapkan pada komentar negatif?

4. Perbedaan Usia Tidak Selalu Menjadi Penghalang

Cinta memang tidak mengenal usia, tetapi pernikahan adalah perjalanan yang panjang dan penuh dinamika. Perbedaan usia bukan sesuatu yang otomatis akan menghancurkan hubungan, tetapi ia membawa tantangan tambahan yang perlu dihadapi dengan kesiapan, komunikasi, dan kedewasaan dari kedua belah pihak.

Jika kamu berada dalam hubungan beda usia yang cukup jauh, pastikan kamu dan pasangan sudah siap secara mental, emosional, dan sosial untuk membangun kehidupan bersama.

Jangan hanya berpegang pada perasaan cinta semata, tetapi pertimbangkan pula realita dan tantangan yang mungkin datang di kemudian hari.

Karena pada akhirnya, pernikahan yang bahagia bukan hanya tentang berapa usia pasanganmu, tapi sejauh mana kalian bisa saling tumbuh, memahami, dan menghadapi hidup bersama dalam segala kondisi.

- Because every female is FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Endah Wijayanti
Read Entire Article
Relationship |