Over-Attached Sejak Awal Pacaran? Kenali Tanda-Tandanya Sebelum Terlambat

2 days ago 17

Fimela.com, Jakarta Awal sebuah hubungan sering kali dipenuhi dengan euforia—perasaan berbunga-bunga, senyum yang tak henti, dan semangat untuk selalu terhubung dengan si dia. Rasanya seperti dunia hanya milik berdua, dan yang lain cuma numpang lewat. Waktu terasa berlalu begitu cepat ketika bersamanya, dan ketika berjauhan, ada dorongan kuat untuk terus mencari kehadirannya lewat pesan, telepon, atau sekadar melihat unggahannya di media sosial. Hal ini sangat wajar di masa-masa awal hubungan, ketika semuanya masih terasa baru dan mendebarkan.

Namun, tanpa disadari, rasa nyaman dan ketertarikan itu bisa berubah menjadi keterikatan yang terlalu cepat dan terlalu dalam. Perasaan ingin selalu dekat bisa berubah menjadi kebutuhan emosional yang tidak sehat jika tidak diimbangi dengan ruang pribadi. Kita sering kali tidak sadar bahwa kedekatan yang intens sejak awal bisa menimbulkan ekspektasi yang tidak realistis, bahkan membuat kita kehilangan arah dan identitas diri di dalam hubungan.

Mengenali batas antara cinta yang tumbuh alami dan keterikatan yang terburu-buru penting agar hubungan tetap sehat dan berkelanjutan. Sebelum semuanya terasa terlalu melekat dan sulit dilepaskan, yuk refleksikan kembali, apakah kedekatanmu dengan pasangan sudah mulai melewati batas kewajaran? Melansir healthline.com, berikut adalah penjelasan mengenai emotional attachment dalam hubungan.

Apa Itu Emotional Attachment?

Emotional attachment adalah rasa kedekatan dan kasih sayang yang tercipta antara dua orang dan berfungsi untuk memperkuat hubungan mereka dalam jangka panjang. Ikatan ini membuat seseorang merasa nyaman, aman, dan bahagia ketika bersama orang yang dicintainya.

Namun, perlu diingat bahwa kedekatan emosional tidak selalu berlandaskan ketertarikan romantis atau seksual. Bahkan, hubungan pertemanan juga bisa menghadirkan emotional attachment. Yang menjadi perhatian adalah saat keterikatan ini berubah menjadi ketergantungan, hingga membuat kita kehilangan jati diri dan kesulitan menjalani hidup tanpa kehadiran pasangan.

Jenis-Jenis Emotional Attachment

Tidak semua keterikatan emosional diciptakan sama. Ada beberapa jenis emotional attachment yang perlu Sahabat Fimela ketahui, di antaranya:

1. Secure Attachment (Keterikatan Aman)

Jenis ini ditandai dengan rasa nyaman, percaya, dan adanya kemampuan untuk saling mengandalkan. Hubungan dengan secure attachment cenderung sehat dan stabil.

2. Anxious Attachment (Keterikatan Cemas)

Orang dengan pola ini cenderung takut ditinggalkan dan merasa tidak aman dalam hubungan. Mereka sering kali menunjukkan sikap clingy atau terlalu bergantung.

3. Avoidant Attachment (Keterikatan Menghindar)

Di sini, seseorang cenderung menghindari keintiman emosional. Mereka sulit membuka diri dan menjaga jarak dari pasangannya, bahkan secara tidak sadar.

4. Disorganized Attachment (Keterikatan Tidak Teratur)

Pola ini merupakan kombinasi antara keinginan untuk dekat, tetapi juga merasa takut atau bingung. Biasanya terbentuk dari pengalaman masa kecil yang traumatis.

Tanda-Tanda Kamu Sudah Over-Attached di Awal Hubungan

Jika Sahabat Fimela merasa hubunganmu tidak seimbang atau terlalu melelahkan secara emosional, mungkin Sahabat Fimela sudah terlalu terikat sejak awal. Berikut tanda-tandanya:

1. Mengandalkan Persetujuan Pasangan untuk Merasa Berharga

Jika setiap keputusan atau perasaanmu bergantung pada validasi dari pasangan, ini bisa menjadi tanda kamu kehilangan rasa percaya diri. Ketika mereka tidak memberikan perhatian, Sahabat Fimela langsung merasa rendah diri, sedih, atau cemas.

2. Kehilangan Jati Diri

Sahabat Fimela mulai mengubah kebiasaan, minat, bahkan cara berpakaian demi menyenangkan pasangan. Lambat laun, kamu tak lagi tahu siapa dirimu sebenarnya di luar hubungan itu.

3. Tidak Bisa Berfungsi Tanpa Mereka

Sahabat Fimela merasa tidak bisa bahagia atau menjalani hari tanpanya. Ketika tidak mendapat perhatian, Sahabat Fimela menjadi panik, overthinking, dan mulai mengecek media sosialnya terus-menerus.

4. Hubungan Terasa Tidak Seimbang

Sahabat Fimela terus memberi perhatian dan dukungan emosional, tapi tidak mendapat hal yang sama. Hubungan seperti ini cenderung membuat salah satu pihak kelelahan dan merasa tidak dihargai. 

Kapan Harus Waspada?

Jika Sahabat Fimela menyadari bahwa dirimu atau pasangan mengalami pola ini, penting untuk mengambil langkah introspeksi. Tanyakan pada dirimu, apakah Sahabat Fimela menjalin hubungan karena rasa cinta sejati, atau hanya karena ketakutan akan kesepian dan kebutuhan untuk merasa “lengkap”?

Apa yang Bisa Dilakukan Jika Sudah Telanjur Terikat?

Jika Sahabat Fimela merasa sudah telanjur terlalu terikat secara emosional pada pasangan, bukan berarti Sahabat Fimela tidak bisa keluar dari pola tersebut. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengenali pemicunya. Tanyakan pada dirimu sendiri, apakah Sahabat Fimela merasa takut sendirian, merasa hampa jika tidak berada dalam hubungan, atau merasa tidak berharga tanpa pengakuan dari pasangan. Setelah itu, cobalah untuk kembali menemukan dirimu yang dulu. Luangkan waktu untuk mengejar hal-hal yang disukai, seperti hobi, aktivitas kreatif, atau berkumpul dengan teman-teman. Hal ini dapat membantu membangun kembali rasa percaya diri dan kemandirian emosional.

Selain itu, penting juga untuk membangun hubungan yang sehat dan positif dengan orang-orang di sekitarmu, seperti keluarga dan sahabat. Kedekatan ini bisa menjadi sumber dukungan emosional yang menyeimbangkan kebutuhanmu akan keintiman tanpa sepenuhnya bergantung pada satu orang. Jika Sahabat Fimela merasa akar dari keterikatan ini berasal dari pengalaman masa kecil atau trauma tertentu, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan bantuan profesional. Konseling atau terapi bisa menjadi ruang yang aman untuk mengenali pola hubunganmu, memperbaiki cara menjalin ikatan, dan mengembangkan versi dirimu yang lebih kuat dan sehat dalam menjalin cinta.

Memiliki keterikatan dengan pasangan bukanlah hal yang salah, asalkan tetap dalam porsi yang sehat. Jika sejak awal pacaran kamu merasa over-attached, inilah saatnya untuk mengevaluasi hubungan dan dirimu sendiri. Jangan sampai cinta berubah menjadi ketergantungan yang menyiksa.

Sahabat Fimela berhak untuk merasakan cinta yang hangat, saling mendukung, dan tidak membuatmu kehilangan diri. Yuk, sayangi diri sendiri dulu sebelum mencintai orang lain sepenuhnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Relationship |