Fimela.com, Jakarta Belakangan ini, fenomena kesenjangan sosial dalam hubungan tengah ramai diperbincangkan di TikTok. Banyak yang membagikan kisah tentang bagaimana perbedaan status ekonomi, pendidikan, hingga latar belakang budaya bisa menjadi tantangan dalam hubungan asmara. Tak jarang, perbedaan ini memicu rasa insecure, bahkan mempertanyakan kelangsungan hubungan itu sendiri.
Untuk memahami lebih dalam, FIMELA berbincang langsung dengan Efnie Indriani, M.Psi., seorang Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, tentang bagaimana kesenjangan sosial sebenarnya memengaruhi hubungan antar pasangan.
Apakah Perbedaan Latar Belakang Membuat Hubungan Rentan Konflik?
Menurut Efnie, perbedaan kelas sosial dalam hubungan tidak selalu menyebabkan konflik besar. "Jika masing-masing individu memiliki self control yang baik, maka masalah besar bisa dihindari," jelasnya saat dihubungi FIMELA melalui WhatsApp. Biasanya, perbedaan ini hanya memunculkan gesekan kecil yang bisa diselesaikan melalui penyesuaian karakter.
Dalam beberapa kasus, status sosial ekonomi memang bisa mempengaruhi harga diri salah satu pasangan. "Yang status sosialnya lebih rendah mungkin akan merasa inferior atau lebih mudah tersinggung," kata Efnie. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk saling memberikan dukungan emosional agar perasaan minder tidak menggerogoti hubungan.
Faktor yang Lebih Menentukan dari Latar Belakang Sosial
Ternyata, ada faktor lain yang jauh lebih penting daripada sekadar latar belakang sosial ekonomi. Efnie menekankan pentingnya soft skill seperti kejujuran, empati, dan adaptasi. "Soft skill membuat seseorang mau membuka diri, menyesuaikan diri, menerima masukan, serta mengintrospeksi diri demi pasangan," tambahnya.
Pentingnya Empati dan Keterbukaan
Empati dan keterbukaan berperan besar dalam menjaga hubungan tetap harmonis, meski ada banyak perbedaan. "Empati membuat pasangan mau saling berbagi kasih sayang, belajar dan bertumbuh bersama, serta siap memperbaiki diri," ujar Efnie.
Ketika merasa insecure atau minder karena merasa “kurang” dibanding pasangan, Efnie menyarankan untuk fokus pada potensi diri. "Bantu pasangan menemukan kelebihan dalam dirinya dan yakinkan bahwa dia berharga," ungkapnya. Dukungan emosional seperti ini sangat penting untuk membangun rasa percaya diri dalam hubungan.
Membangun Komunikasi Sehat meski Berbeda Latar
Perbedaan gaya bicara atau pemikiran karena latar belakang memang bisa menjadi tantangan, namun bukan sesuatu yang tidak bisa diatasi. Efnie menyarankan, "Gunakan bahasa yang dipahami keduanya dengan baik, saling mendengarkan, dan gunakan kata-kata yang santun,” kata dia.
Kunci utama menjaga hubungan tetap sehat dan seimbang, menurut Efnie, adalah dengan mencari titik temu dari perbedaan yang ada. "Pastikan masing-masing pihak tidak mempermasalahkan perbedaan, tetapi fokus mencari irisan dan keunikan melalui deep talking," jelasnya.
Meski kesenjangan sosial bisa membawa tantangan dalam hubungan, keberhasilan sebuah hubungan lebih bergantung pada kemampuan pasangan untuk berempati, berkomunikasi dengan sehat, serta saling mendukung satu sama lain. Karena pada akhirnya, cinta tidak hanya tentang kesamaan latar belakang, tapi tentang kesediaan untuk bertumbuh bersama.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.