Fimela.com, Jakarta Dalam dunia psikologi hubungan, gaya keterikatan atau attachment style memengaruhi cara seseorang menjalin kedekatan emosional dengan orang lain. Salah satu tipe yang cukup kompleks adalah avoidant attachment, yaitu kecenderungan seseorang untuk menjaga jarak emosional dan menghindari keintiman yang terlalu dalam.
Orang dengan gaya keterikatan avoidant sering kali terlihat tidak nyaman dengan kedekatan emosional. Mereka cenderung menarik diri saat merasa hubungan mulai terlalu intens, dan bisa menunjukkan sikap dingin atau terkesan tidak peduli. Bukan berarti mereka tidak bisa mencintai, tetapi cara mereka mengekspresikan cinta sangat berbeda dari kebanyakan orang.
Berikut adalah lima kesulitan umum yang sering dihadapi saat berhubungan dengan orang yang memiliki avoidant attachment:
Sulit Membangun Kedekatan Emosional
Orang dengan gaya avoidant merasa tidak nyaman dengan kedekatan yang terlalu dalam. Mereka cenderung menjaga jarak secara emosional dan fisik saat mulai merasa "terlalu dekat." Akibatnya, pasangan bisa merasa terabaikan atau tidak dihargai secara emosional, meskipun sebenarnya tidak ada masalah besar yang sedang terjadi.
Cenderung Menarik Diri
Alih-alih menghadapi konflik atau membicarakan perasaan, individu avoidant sering kali memilih untuk menghindar atau menutup diri. Mereka merasa lebih aman saat menjaga jarak dibanding harus menunjukkan kerentanan. Hal ini bisa membuat komunikasi dalam hubungan menjadi buntu dan memperpanjang masalah.
Sulit Mengekspresikan Perasaan
Orang avoidant sering kali terlihat dingin atau tidak romantis karena mereka jarang mengungkapkan perasaan secara langsung. Mereka bisa mencintai dalam diam, tapi tidak menunjukkan perhatian atau kasih sayang seperti orang kebanyakan. Ini bisa membuat pasangan merasa kurang dicintai atau tidak penting dalam hubungan.
Takut Terjebak dalam Ketergantungan
Avoidant sangat menghargai kebebasan dan otonomi pribadi. Mereka sering kali menolak situasi yang bisa membuat mereka merasa "terikat", termasuk dalam hubungan. Ketika pasangan menunjukkan kebutuhan akan keintiman atau perhatian lebih, mereka bisa merasa tertekan dan menjauh, bahkan tanpa alasan yang jelas.
Tidak Mudah Percaya
Kepercayaan adalah isu besar bagi orang dengan avoidant attachment. Mereka bisa sangat tertutup, terutama soal perasaan dan pengalaman masa lalu. Membangun hubungan jangka panjang menjadi sulit karena dibutuhkan waktu yang lama bagi mereka untuk benar-benar terbuka dan merasa aman secara emosional.
Berhubungan dengan seseorang yang memiliki gaya keterikatan avoidant memang bukan hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran, empati, dan pemahaman mendalam agar hubungan bisa berkembang dengan sehat. Namun, dengan komunikasi yang jujur dan dukungan yang tepat, orang dengan avoidant attachment pun bisa belajar membangun kedekatan tanpa kehilangan rasa aman mereka.
Because every female is Fimela.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.