Mitigasi Kebijakan Trump, Serapan Mineral Dalam Negeri pada Industri Manufaktur Jadi Solusi

1 week ago 15

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dinilai perlu memperkuat serapan mineral dalam negeri untuk mendorong kinerja industri manufaktur sebagai langkah strategis menghadapi potensi dampak kebijakan tarif baru yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus, menjelaskan bahwa ekspor langsung Indonesia ke AS lebih banyak didominasi oleh produk sawit, tekstil, dan alas kaki.

Namun, efek lanjutan dari kebijakan ini tetap terasa karena berpotensi mengganggu rantai pasok global, termasuk pada produk mineral.

“Perdagangan dunia itu ibarat jaring laba-laba. Kalau Amerika terganggu, maka Jepang dan China ikut kena, dan ujungnya bisa berdampak ke Indonesia,” ujarnya Ahmad Heri di Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Situasi ini menegaskan pentingnya ketahanan ekonomi dalam negeri, termasuk melalui penguatan program hilirisasi bahan mineral mentah.

Pemerintah didorong tidak hanya memperkuat proses hilirisasi, tetapi juga memastikan keterhubungan antara hasil olahan mineral dan kebutuhan industri nasional.

Indonesia dapat menekan ekspor produk mineral dasar dan mengolahnya di dalam negeri menjadi barang jadi, seperti panci, knalpot, hingga rangka mobil yang memiliki nilai tambah tinggi.

Langkah ini tidak hanya menciptakan produk bernilai, tetapi juga memperluas kesempatan kerja dan memperkuat daya beli masyarakat.

Pada akhirnya, produk dari industri manufaktur dapat menggantikan barang impor, sehingga memperkuat cadangan devisa nasional di tengah tensi perang dagang global.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |