Isu Petrus di Makassar Heboh, Kombes Pol Arya: Itu Hoaks Sejak 98

4 hours ago 3
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana saat memimpin pengamanan unjuk rasa di Flyover (Foto: Muhsin/fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, merespons adanya pesan berantai terkait perintah tembak misterius (petrus) terhadap pelaku anarkis.

Pesan berantai ini mendadak menarik perhatian publik menyusul adanya aksi demo besar-besaran di beberapa kota besar Indonesia. Tidak terkecuali Makassar.

Untuk diketahui, penembakan misterius atau disingkat petrus merupakan serangkaian eksekusi di luar hukum di Indonesia yang terjadi antara tahun 1983 dan 1985 di bawah rezim Orde Baru Presiden Soeharto.

Tanpa melalui pengadilan, ribuan penjahat dan pelaku kejahatan lainnya, termasuk yang diduga pembangkang politik, dihabisi oleh regu pembunuh TNI Angkatan Darat yang menyamar dan pasukan polisi rahasia.

Mayat mereka kemudian diletakkan di tempat umum yang meneror masyarakat yang tidak sadar.

"Hoax itu," tegas Arya saat ditemui di lokasi aksi unjuk rasa, Flyover Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Senin (1/9/2025) petang.

Ditegaskan Arya, pesan tersebut telah ada sejak aksi besar-besaran 1998 dan kembali viral dengan narasi yang sama. "Dari tahun 98 begitu terus narasinya, gak berubah," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, beredar sebuah pesan di media sosial dan grup percakapan WhatsApp yang mengklaim adanya perintah tembak misterius (petrus) terhadap pelaku anarkis.

Pesan tersebut mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan berisi imbauan agar masyarakat tidak keluar malam mulai 1 hingga 10 September 2025.

Dalam pesan yang menyebar luas itu disebutkan, mulai pukul 22.00 WITA, akan diberlakukan perintah tembak di tempat oleh aparat keamanan terhadap siapa saja yang dianggap membuat keributan atau melakukan tindakan anarkis.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |