Insentif Guru Honorer Tak Merata, Faisol Mahardika: Apakah karena Guru Memiliki Serdik?

7 hours ago 4
Guru honorer saat memperjuangkan nasibnya. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Guru honorer di Indonesia tampaknya tidak semua bisa menikmati intensif yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Pasalnya, sejumlah guru dilaporkan tidak menerima insentif tersebut. Hanya ini tentu saja menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan guru honorer akibat tidak meratanya perhatian pemerintah terhadap para guru honorer.

Diketahui, tahun ini pemerintah memberikan insentif bagi guru honorer sebesar Rp300 ribu per bulan. Sementara pada 2026 mendatang, pemerintah menaikkan besaran insentif tersebut menjadi sebesar Rp400 ribu. Sayangnya, bagi sebagian honorer itu hanya menjadi angan-angan.

Ketua Umum Aliansi R2 R3 Indonesia, Faisol Mahardika mengungkapkan kebijakan pemberian insentif bagi guru honorer yang diluncurkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tahun ini tidak merata.

Faisol mengaku salah satu guru honorer yang tidak menerima. "Saya ini guru yang memiliki sertifikat pendidik (serdik), tetapi serdik saya tidak bisa cair karena tidak memiliki jam linier, BSU pun saya tidak dapat, apalagi insentif 300 ribu rupiah," ungkap Faisol dilansir JPNN, Minggu (26/10l.

Tahap pertama peluncuran insentif untuk guru honorer yang ditransfer langsung, tidak semua dapat.

Seharusnya, Kemendikdasmen mengecek kembali berapa guru honorer yang belum dapat. Jangan malah mengabaikan guru honorer yang belum bisa merasakan insentif tersebut.

"Apakah karena guru memiliki serdik? Padahal, tidak semua mendapatkan tunjangan sertifikasi," ucapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |