
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Cerita haru datang dari seorang pemuda asal Kabupaten Jeneponto, bernama Habib.
Baru saja dinyatakan lulus dalam seleksi Bintara Polri 2025, ia harus menelan pil pahit setelah sang ayah meninggal dunia hanya lima hari usai pengumuman kelulusan.
Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulsel, AKBP Syamsu Ridwan, menceritakan perjuangan Habib yang penuh pengorbanan untuk meraih impiannya menjadi anggota Polri.
“Di tengah perjuangannya, dia harus kehilangan sosok ayah yang menjadi motivatornya sesaat setelah pengumuman kelulusan siswa Habib dalam seleksi Bintara Polri di Polda Sulsel,” ujar Syamsu, Senin (20/10/2025).
Dikatakan Syamsu, usai menerima kabar duka, Habib menyampaikan permohonan untuk berziarah ke makam ayahnya sebelum memulai pendidikan di SPN Polda Sulsel.
“Ananda memiliki permohonan untuk berziarah, oleh karena itu saya menemaninya berkunjung ke makam ayahnya untuk memberikan doa di Kabupaten Jeneponto,” sebutnya.
Ia menuturkan, kegiatan ziarah dilakukan pada hari Minggu, saat para siswa tidak memiliki jadwal pelatihan.
Pihak SPN pun memberikan izin khusus agar Habib bisa menunaikan niatnya tersebut.
“Biasanya siswa tidak diperbolehkan meninggalkan lingkungan kesatriaan, tapi dalam kondisi seperti ini tentu kami beri ruang. Ini bentuk empati dan dukungan moral bagi siswa yang berduka,” imbuhnya.
Diketahui, Habib bukan kali pertama mengikuti seleksi Bintara Polri.
Sebelumnya ia sempat gagal pada percobaan pertama, namun tidak menyerah.
Tahun ini, perjuangannya berbuah hasil dengan kelulusan di SPN Polda Sulsel.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: