
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu ikut merespon temuan rekening Bansos yang digunakan untuk bermain judi online (Judol).
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Said Didu memberikan pernyataan keras.
Pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan ini menyebut tindakan tersebut sebagai suatu tindakan yang jahat.
Karena alasan itulah, Said Didu punya harapan agar masalah diusut dan penyelenggara harus dimintai pertanggung jawaban.
“Jahat, penyelenggara harus bertanggung jawab,” tulisnya dikutip Selasa (8/7/2025).
Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) menemukan fakta mengagetkan tentang penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) oleh sebagian penerima.
Sejumlah 571.410 rekening penerima bansos diduga telah dipakai untuk transaksi judi online (judol) pada tahun 2024.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyatakan temuan tersebut diperoleh dari hasil pemadanan data yang dilakukan oleh Kemensos dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Dari penelusuran itu, kita memerlukan koordinasi dengan PPATK supaya tahu dana yang kita salurkan benar-benar dimanfaatkan atau tidak. Presiden mengizinkan kita untuk koordinasi dengan PPATK," kata Gus Ipul.
Ketua Tim Humas PPATK M. Natsir menyatakan atas dasar pelaporan informasi dari Kementerian Sosial, ditemukan jutaan rekening bansos yang tidak tepat sasaran dan lebih dari ratusan ribu penerima bansos terkait judi online.
Dari 28,4 juta NIK penerima bansos dan data tahun 2024 yang mencatat 9,7 juta NIK pemain judi online, terdapat 571.410 NIK yang terindikasi sebagai penerima bansos sekaligus pemain judi online.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: