
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kader Partai Demokrat, Andi Arief, angkat bicara soal konflik berkepanjangan dalam kepengurusan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Ia berharap Menpora Dito Ariotedjo dapat segera turun tangan untuk mengakhiri dualisme yang telah berlangsung terlalu lama.
“Pak Menpora, mudah-mudahan bisa segera berakhir dualisme kepengurusan PTMSI," ujar Andi Arief di X @Andiarief_ (28/3/2025).
Diceritakan Andi Arief, saat ini terdapat dua kepengurusan. Pertama, Pengurus Besar PTMSI yang diketuai Peter Layardi diakui KONI. Kedua, Pengurus Pusat PTMSI yang diakui ITTF diketuai Pak Oegroseno.
“Sebelum SEA Games, sebaiknya menyatu," ucapnya.
Kata Andi Arief, situasi ini semakin tidak sehat, terutama menjelang SEA Games, di mana diperlukan kepengurusan yang solid demi mendukung prestasi atlet.
"Sudah terlalu lama dualisme ini terjadi, dan tidak ada yang mau mengalah. KONI dan KOI malah ikut terlibat, yang makin memperumit keadaan,” lanjutnya.
Sebagai solusi, Andi mengusulkan agar kedua pihak bersedia menggelar kongres bersama yang diakui KONI dan KOI, sehingga dapat membentuk kepengurusan baru yang sah.
“Solusinya, kesediaan kedua belah pihak untuk melakukan kongres bersama yang diakui KONI/KOI. Lalu dibentuk kepengurusan baru," Andi Arief menuturkan.
Ia juga menegaskan perlunya peran Menpora sebagai mediator dalam menyelesaikan masalah ini.
"Memang Menpora perlu turun tangan memediasi,” tegasnya.
Andi Arief mengaku memiliki keterikatan dengan dunia tenis meja sejak lama.
Ia memulai sebagai atlet sejak 1986 sebelum akhirnya beralih menjadi pengurus dan pembina atlet.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: