
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Di tengah tantangan global yang menuntut praktik industri lebih berkelanjutan dan inklusif, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari Mining Industry Indonesia (MIND ID)—melalui Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan dengan berhasil memboyong dua penghargaan yaitu: TOP CSR Awards 2025 #Star 4, dan TOP Leader on CSR Commitment 2025 dalam ajang prestisius TOP CSR Awards 2025 pada Rabu, (11/06/2025) di Hotel Raffles Jakarta Selatan.
TOP CSR Awards 2025 #Star 4 diberikan sebagai bentuk pengakuan atas sistem, kebijakan, serta implementasi CSR yang SANGAT BAIK dan terbukti mendukung strategi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Penghargaan ini diraih melalui proses penilaian komprehensif, termasuk evaluasi dokumen program, pencapaian lapangan, dan sesi presentasi serta wawancara langsung di hadapan dewan juri independen yang terdiri dari para pakar keberlanjutan, akademisi, hingga praktisi industri.
Sejak awal keberadaannya di Morowali, PT Vale telah memposisikan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai inti dari strategi bisnis, bukan sebagai aktivitas tambahan. Melalui konsep Creating Shared Value (CSV), perusahaan mengembangkan pendekatan yang mengintegrasikan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan secara holistik.
Beberapa inisiatif strategis CSR PT Vale IGP Morowali yang menjadi fokus penilaian dalam ajang ini antara lain, pelaksanaan program pertanian organik berkelanjutan SRI (System of Rice Intensification) yang telah memasuki musim tanam ketujuh dan melibatkan petani lokal dengan pendampingan tenaga ahli; pembangunan pusat persemaian (nursery) atau kebun pembibitan untuk mendukung revegetasi lahan pascatambang, serta penyediaan sedimen pond yang berfungsi menetralisir air bekas tambang sebelum mengalir ke hilir sungai. Di bidang kesehatan dan keselamatan kerja, PT Vale mengimplementasikan Wellness Program untuk mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan psikososial karyawan, mencakup manajemen stres, gaya hidup sehat, serta layanan psikologis. Sementara itu, kebijakan pengembangan SDM difokuskan pada pemberdayaan tenaga kerja lokal melalui perekrutan prioritas dari wilayah pemberdayaan dan program pelatihan capacity building untuk meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja lokal.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: