Momentum Enggano

6 days ago 7
Taufik Hasyim (Dosen Ilmu Komunikasi/Jurnalistik FISIP UNIB)

Penulis: Taufik Hasyim (Dosen Ilmu Komunikasi/Jurnalistik FISIP UNIB)

FAJAR.CO.ID, OPINI -- Bengkulu barangkali selama ini dikenal publik secara luas hanya sebagai tempat pengasingan Bung Karno atau rumah bagi bunga raksasa, Rafflesia arnoldii. Juga sesekali tampil dalam kilasan tayangan berita bencana.

Belakangan, Pulau Enggano yang terisolasi membuat Bengkulu kembali jadi pusat perhatian nasional. Pendangkalan di area dermaga Pelabuhan Pulau Baai memutus akses warga Pulau Enggano ke daratan Sumatera berbulan-bulan. Warga Pulau Enggano sulit menjual hasil bumi, imbasnya perputaran ekonomi lumpuh di sana.

Keluhan warga Pulau Enggano itu sampai di meja Presiden Prabowo Subianto. Selasa (24/06/2025), Prabowo meneken Instruksi Presiden (Inpres) tentang Percepatan Pembangunan Pulau Enggano. Inpres ini bisa jadi momentum awal membentuk narasi baru untuk akselerasi pembangunan Bengkulu.

Inpres Enggano ini diharapkan menjadi awal dari orkestrasi komunikasi pembangunan di Bengkulu. Enggano hanyalah satu dari banyak wajah di Bengkulu yang perlu dipoles. Ada petani di Rejang Lebong yang pusing jika harga komoditas kopi turun drastis, mimpi warga Bengkulu Utara yang berharap bisa melintas di jalan semulus aspal sirkuit Mandalika dan duka nelayan Kaur yang kerap berkonflik dengan nelayan daerah tetangga gegara zonasi tangkapan ikan.

Provinsi Bengkulu sebenarnya punya modal lebih dari cukup untuk lebih maju dan berkembang. Saat ini, representasi tokoh asal Bengkulu di level nasional cukup kuat. Ada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yandri Susanto, Ketua DPD RI Sultan Najamudin, pun ada Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Pangan yang merupakan kakak dari Gubernur Bengkulu saat ini, Helmi Hasan. Jangan lupa,ada Agung Surahman, asisten pribadi Prabowo juga berasal dari Bengkulu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |