Fimela.com, Jakarta Memiliki hubungan yang harmonis dengan kekasih adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. Anda akan selalu memiliki seseorang untuk berbagi cerita, menjelajahi kuliner terbaru, atau sekadar membuat konten menarik di media sosial.
Namun, di balik kebahagiaan tersebut, ada tantangan yang harus dihadapi saat menjadi bagian dari sebuah pasangan. Anda perlu mempertimbangkan perasaan pasangan secara terus-menerus, meminta pendapat mereka dalam pengambilan keputusan, dan terkadang harus berani membuka diri untuk menunjukkan kerentanan.
Sesuai dengan yang dilansir Fimela.com dari The Everygirl pada Rabu (16/4/2025), meskipun hubungan asmara sering kali menghadapi berbagai kesulitan, tantangan ini menjadi semakin berat ketika salah satu pasangan berjuang dengan masalah kesehatan mental. Baik Anda maupun pasangan mungkin akan menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk berusaha membangun hubungan asmara yang sehat dan bahagia.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang berhak mendapatkan cinta, dan masalah kesehatan mental tidak seharusnya menghalangi Anda dalam menjalin hubungan yang bahagia dan sehat. Meskipun masalah kesehatan mental perlu ditangani oleh profesional, ada beberapa faktor tambahan yang dapat membantu Anda dan pasangan mengatasi dampak kesehatan mental dalam hubungan.
Sama seperti hubungan asmara, tentunya pertemanan juga bisa menjadi toxic. Ketika Anda merasa teman Anda sering menyakiti, meremehkan, menjatuhkan, atau membuat Anda merasa kurang layak secara terus menerus, sudah saatnya Anda mengakhiri pertemanan t...
1. Transparan Tentang Kesehatan Mental setiap Individu
Memberitahukan seseorang tentang masalah kesehatan mental Anda mungkin terasa menakutkan. Namun, bersikap terbuka sejak awal dapat menghindarkan Anda dari situasi yang penuh tekanan akibat menyembunyikan hal tersebut saat memulai hubungan baru.
Walaupun Anda tidak perlu membagikan riwayat kesehatan mental pada kencan pertama, penting untuk berbicara dengan pasangan baru ketika Anda merasa sudah cukup nyaman. Hal ini terutama berlaku jika kesehatan mental Anda memiliki dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari Anda.
Dengan berbagi informasi ini, Anda memberi kesempatan kepada pasangan untuk bertanya dan memahami cara terbaik dalam mendukung Anda. Selain itu, kejujuran mengenai masalah yang bersifat pribadi dapat membangun fondasi kepercayaan dan keterbukaan yang kuat dalam hubungan Anda di masa depan.
Sayangnya, stigma yang melekat pada kesehatan mental masih sangat luas, sehingga dapat menyulitkan untuk berbagi pengalaman Anda. Namun, lebih baik mengetahui sejak awal jika pasangan tidak akan nyaman dengan kondisi mental Anda, karena ada banyak orang lain yang lebih memahami dan menghargai Anda beserta berbagai aspek diri Anda, termasuk kesehatan mental.
2. Signifikansi Komunikasi yang Efektif
Hubungan yang sehat sangat bergantung pada komunikasi yang baik. Terutama dalam konteks kesehatan mental, komunikasi menjadi semakin krusial. Bagi pasangan yang menghadapi isu kesehatan mental, beberapa tindakan atau reaksi mungkin terlihat aneh dan membingungkan. Oleh karena itu, penting untuk tidak terjebak dalam keinginan untuk menarik diri atau menjauh dari pasangan. Sebaliknya, Anda harus berusaha untuk memberi tahu mereka ketika kondisi mental Anda sedang tidak baik.
Dengan cara ini, Anda dapat menjelaskan apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu. Apakah itu memberikan ruang, memberikan sedikit kepastian, atau bahkan membelikan camilan favorit saat Anda merasa tidak beruntung, semua itu merupakan cara yang sederhana untuk memenuhi kebutuhan Anda. Selain itu, hal tersebut juga merupakan cara yang paling mudah bagi pasangan untuk mendukung Anda melalui masa-masa sulit.
Seperti yang sering dikatakan, "komunikasi adalah jembatan yang menghubungkan hati." Dengan berkomunikasi secara terbuka, Anda dan pasangan dapat saling memahami dan mendukung satu sama lain lebih baik.
3. Ajak pasangan Anda untuk Bertanya
Berkomunikasi secara terbuka adalah hal yang sangat penting, namun tidak kalah pentingnya untuk memberikan pasangan Anda pemahaman tentang kondisi kesehatan mental yang Anda alami. Kesehatan mental sering kali menjadi aspek yang selalu menyertai perjalanan hidup seseorang.
Sayangnya, banyak orang yang belum sepenuhnya memahami berbagai aspek terkait kesehatan mental, termasuk implikasi, manifestasi, dan pengobatannya. Dalam hal ini, mengajukan pertanyaan bisa menjadi langkah yang efektif untuk mengatasi kekhawatiran tersebut.
Oleh karena itu, doronglah pasangan Anda untuk menunjukkan rasa ingin tahunya agar Anda dapat berbagi kekhawatiran dan menjelaskan pengalaman Anda dengan lebih jelas. Masih banyak mitos yang beredar mengenai kesehatan mental, dan dengan berdialog secara terbuka, Anda memberikan kesempatan kepada pasangan untuk lebih mengenal diri Anda.
Hal ini juga dapat membantu menghilangkan kesalahpahaman tentang kesehatan mental yang mungkin pernah mereka dengar sebelumnya. Dengan demikian, komunikasi yang baik dapat memperkuat hubungan dan saling pengertian antara Anda dan pasangan.
4. Tentukan Batasan yang Realistis
Masalah kesehatan mental sering kali mengharuskan Anda untuk menetapkan batasan yang lebih ketat terkait kebutuhan emosional, privasi, dan ruang fisik. Menetapkan batasan tersebut merupakan langkah penting dalam merawat diri sendiri, sehingga Anda perlu berusaha untuk mengkomunikasikannya kepada pasangan Anda secepat mungkin.
Anda mungkin merasa kesulitan ketika berada dalam situasi kelompok dan perlu pasangan Anda memahami alasan di balik kecemasan yang Anda rasakan saat harus menghadiri acara besar seperti pesta keluarga. Ada kalanya perilaku tertentu dapat memicu kecemasan atau ketidakamanan, sehingga penting bagi pasangan Anda untuk menyadari hal-hal yang perlu dihindari dalam interaksi dengan Anda.
Selain itu, kondisi kesehatan mental yang Anda alami mungkin berpengaruh pada dorongan seksual Anda, dan penting bagi pasangan Anda untuk peka terhadap momen-momen ketika Anda tidak merasa tertarik untuk berhubungan fisik. Dengan menjelaskan batasan-batasan yang Anda miliki kepada pasangan, Anda dapat memastikan bahwa hubungan yang terjalin dapat memenuhi kebutuhan emosional Anda.
5. Usahakan untuk Memisahkan Isu Kesehatan Mental dari Isu Hubungan
Hubungan antar individu seringkali kompleks, terlepas dari apakah kesehatan mental berperan di dalamnya. Dalam situasi ini, perdebatan dan perpisahan sering terjadi. Terkadang, perhatian pasangan Anda dapat teralihkan, dan hal yang sama juga bisa terjadi pada diri Anda.
Menyalahkan kesehatan mental Anda untuk setiap masalah yang muncul dalam hubungan dapat memicu pola pikir yang merugikan, di mana Anda merasa seolah-olah harus menanggung seluruh beban masalah tersebut sendirian. "Hal ini dapat merusak harga diri Anda sendiri, dan mencegah Anda mengatasi masalah sebenarnya yang Anda alami."
Alih-alih menjadikan kesehatan mental sebagai penyebab utama konflik atau tantangan dalam hubungan, cobalah untuk menantang pandangan negatif yang Anda miliki. Pertimbangkan apakah masalah yang dihadapi adalah sesuatu yang juga akan dialami oleh pasangan yang tidak memiliki masalah kesehatan mental. Jika jawabannya positif, maka dapat dipastikan bahwa kesehatan mental Anda bukanlah penyebab utama dari masalah tersebut.
Jika Anda merasa bahwa kesehatan mental Anda menghalangi pembentukan hubungan yang sehat, penting untuk mencari bantuan dari seorang profesional. Meskipun hubungan yang dipengaruhi oleh kesehatan mental bisa menjadi sangat rumit, mereka juga dapat memberikan kepuasan dan manfaat yang besar. Tidak ada alasan bagi Anda untuk mengabaikan potensi hubungan yang positif tersebut.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
InfoKenali SkinnyTok, Tren Viral yang Ancam Kesehatan Mental Remaja Putri?
SkinnyTok, tren media sosial yang mempromosikan tubuh kurus, memicu kekhawatiran serius terhadap kesehatan mental dan fisik remaja putri.
ParentingMengenal dan Mengetahui Mutisme Selektif pada Anak
Mutisme selektif, gangguan kecemasan yang menyebabkan anak sulit bicara di situasi sosial tertentu, dapat diatasi dengan penanganan tepat.
LifestyleKenali 12 Tanda Burnout yang Mengintai Tanpa Disadari
Jangan sampai kelelahan ekstrem dan kehilangan motivasi jadi temanmu! Kenali 12 tanda burnout dan segera cari solusi.
LifestyleWaspada! Perfeksionisme Diam-Diam Rusak Kesehatan Mentalmu
Perfeksionisme: musuh dalam diri yang sebabkan kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan lainnya. Yuk, kenali dan atasi!
HealthKenali Tonic Immobility, Respons Tubuh Saat Terancam
Pahami tonic immobility, respons alami tubuh terhadap ancaman ekstrem yang sering terjadi pada korban kekerasan seksual, dan cara mendapatkan bantuan.