Kenapa Ketupat Selalu Ada Saat Lebaran? Ini Makna dan Sejarahnya

1 day ago 7
Ketupat Lebaran

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Setiap kali Hari Raya Idulfitri tiba, hidangan ketupat hampir selalu hadir di meja makan masyarakat Indonesia. Ketupat bukan sekadar makanan, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan filosofi yang mendalam. Lalu, bagaimana asal-usul ketupat dan apa makna di balik hidangan khas Lebaran ini?

Sejarah Ketupat di Nusantara

Ketupat diyakini telah ada sejak zaman Kerajaan Demak di abad ke-15. Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di Jawa, memperkenalkan ketupat sebagai simbol perayaan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Dalam sejarahnya, Sunan Kalijaga menggunakan ketupat sebagai bagian dari dakwahnya. Ia memperkenalkan tradisi Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Lebaran dirayakan setelah Idulfitri, sedangkan Bakda Kupat biasanya jatuh seminggu setelahnya, sebagai bentuk silaturahmi dan permohonan maaf kepada keluarga serta tetangga.

Ketupat pun menyebar ke berbagai wilayah Nusantara dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran. Tradisi ini bertahan hingga kini dan terus diwariskan dari generasi ke generasi.

Makna Filosofis Ketupat

Ketupat bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki filosofi mendalam yang terkait dengan nilai-nilai kehidupan dan ajaran Islam. Beberapa makna filosofis ketupat antara lain:

  1. Anyaman Simbol Kebersamaan dan Kerukunan
    Kulit ketupat yang terbuat dari anyaman janur melambangkan hubungan antar manusia yang saling terjalin erat. Anyaman ini mengajarkan pentingnya persatuan, kebersamaan, dan saling mendukung dalam kehidupan bermasyarakat.
  2. Janur Melambangkan Kesucian
    Janur, yang berasal dari daun kelapa muda, dalam bahasa Jawa disebut "ja-nur", yang bisa diartikan sebagai "sejati nur" atau "cahaya sejati". Ini melambangkan kesucian dan hati yang kembali bersih setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan.
  3. Bentuk Ketupat yang Bersegi Empat
    Bentuk ketupat yang menyerupai kubus dianggap melambangkan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan (Habluminallah) dan hubungan manusia dengan sesama (Habluminannas).
  4. Isi Ketupat Simbol Hati yang Bersih
    Setelah dibuka, ketupat berisi nasi putih yang melambangkan hati yang kembali suci setelah sebulan penuh berpuasa dan introspeksi diri. Ini menjadi simbol kemenangan bagi umat Muslim setelah menjalankan Ramadan.
  5. Ketupat dan Tradisi Saling Memaafkan
    Dalam bahasa Jawa, ketupat sering disebut "kupat", yang merupakan kependekan dari "ngaku lepat", yang berarti mengakui kesalahan. Oleh karena itu, ketupat menjadi simbol permohonan maaf dan kesediaan untuk saling memaafkan di hari yang fitri.

Ketupat di Berbagai Daerah

Meski ketupat menjadi hidangan khas Lebaran di Indonesia, setiap daerah memiliki cara unik dalam menyajikannya.
• Di Jawa, ketupat sering disandingkan dengan opor ayam dan sambal goreng hati. Kombinasi ini menciptakan cita rasa gurih yang khas.
• Di Sumatera, ketupat kerap disajikan dengan rendang atau gulai. Hidangan ini memberikan perpaduan rasa yang kaya dan lezat.
• Di Betawi, ada ketupat sayur yang biasanya disantap bersama semur atau tahu dan telur.
• Di Kalimantan, masyarakat mengenal lontong sebagai bentuk lain dari ketupat, yang sering dinikmati dengan kuah santan dan ikan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |