
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden Ri, Joko Widodo belakangan ini ramai dibicarakan dan diinginkan menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Merespons perkembangan terkini itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat mengaku mempersilakan bagi Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Ketum PSI.
Toh, kata dia, Jokowi punya hak untuk menentukan langkah politk, karena bukan lagi berstatus kader PDIP. "Oh, itu urusannya Pak Jokowi. Kan, dia (Jokowi, red) juga bukan kader PDIP," kata Djarot menjawab awak media di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Jumat (16/5).
Djarot mengatakan Jokowi sudah dipecat dari PDIP, sehingga bisa menjabat di partai lain sesuai keinginan sendiri. "Kan, sudah dipecat dari PDIP. Jadi silakan," kata eks Bupati Blitar itu.
Djarot di sisi lain mempersilanan bagi PSI apabila ingin menjadikan Jokowi sebagai ketum menggantikan Kaesang Pangarep.
"Itu urusannya partai otonomi sendiri-sendiri. Silakan saja. Kami enggak mengurus," ujar dia.
Sebelumnya, PSI bakal melaksanakan Pemilu Raya 2025 dalam waktu dekat untuk memilih sosok ketum partai berkelir merah itu.
Pendaftaran terhadap kandidat telah dibuka pada 13 Mei 2025 dari 09-18.00 WIB di Basecamp DPP PSI, Jakarta.
PSI menetapkan syarat sosok maju sebagai bakal calon Ketum PSI ialah mengantongi kartu keanggotan partai dan menerima dukungan 5 DPW atau tingkat provinsi serta 20 DPD atau tingkat kabupaten atau kota.
Jubir PSI Ariyo Bimmo mengatakan suara level bawah internal partainya sudah lama menginginkan Jokowi bisa menjabat ketum partai bernomor 15 pada Pemilu 2024 itu.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: