
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Isu keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi terus memanas, pakar digital forensik Rismon Sianipar kini bicara mengenai dugaan keterlibatan Pasar Pramuka, Jakarta, dalam produksi dokumen yang dipertanyakan tersebut.
Dikatakan Rismon, pernyataan politisi senior PDIP, Beathor Suryadi, jauh lebih keras dari analisa skripsi dan ijazah yang dilakukannya.
"Terkait dengan Pasar Pramuka, itu kan maksud saya itu statement yang sangat keras," ujar Rismon kepada fajar.co.id, Minggu (22/6/2025).
Menurutnya, pernyataan dari Beathor yang menyebut nama-nama dalam tim pemenangan Jokowi serta lokasi produksi dokumen, bukan hal sepele.
"Statement dari bang Beathor kan sangat keras, menyebut nama-nama besar di PDIP. Menyebut tim Jakarta Deni Iskandar, menyebut tim Solo ada David, Anggit, dan Widodo. Ini kan harus diklarifikasi kalau memang ijazah Jokowi asli," Rismon menuturkan.
Rismon juga mengkritik kinerja aparat penegak hukum, khususnya Bareskrim Polri, yang menurutnya hanya bertindak jika menguntungkan pihak tertentu.
"Makanya saya katakan, kalau Bareskrim jangan ketika menguntungkan pak Jokowi, saksi-saksinya dipanggil, diambil keterangannya, tapi orang yang mengetahui produksi ijazah di Pasar Pramuka, tidak diambil keterangannya. Harusnya kan semua dipanggil untuk mencari kebenaran tidak berpihak. Benar-benar berdasarkan bukti materil," terangnya.
Untuk membuktikan kebenaran secara objektif dan ilmiah, Rismon menantang aparat dan pihak terkait agar bersedia menguji dokumen tersebut di laboratorium independen.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: