Fimela.com, Jakarta Di era media sosial, setiap momen bisa jadi konten, termasuk urusan percintaan. Tapi belakangan ini, tren ‘soft launch’ pasangan makin banyak dilakukan—yaitu saat seseorang mengunggah tanda-tanda punya pacar tanpa benar-benar memperlihatkan sosoknya. Bisa jadi cuma foto tangan, bayangan, atau punggung tanpa wajah. Misterius, tapi cukup bikin followers penasaran.
Fenomena ini seolah jadi cara baru untuk bilang “aku punya pasangan” tanpa perlu terlalu terbuka. Bagi sebagian orang, ini adalah bentuk menjaga privasi. Tapi bagi yang lain, bisa jadi bentuk kode, eksistensi, bahkan strategi ‘nggak kelihatan jomblo’ di dunia maya.
Beberapa alasan berikut ini menjadi pertimbangan bagi mereka yang memilih melakukan ‘soft launch’ terhadap pasangannya:
Menjaga Privasi, Tetapi Tetap Ada Validasi
Di media sosial, ada semacam kebutuhan tidak tertulis untuk berbagi kebahagiaan. Tapi tidak semua orang nyaman membuka hubungan secara terang-terangan. Soft launch jadi jembatan antara menjaga privasi dan tetap mendapatkan validasi sosial. Dengan unggahan samar, seseorang bisa menunjukkan bahwa ia tidak lagi sendiri—tanpa harus mengundang terlalu banyak komentar atau sorotan.
Trauma Masa Lalu
Hubungan yang gagal dan pernah diumbar di media sosial bisa menimbulkan trauma. Ketika putus, publikasi yang berlebihan sering kali berubah jadi tekanan, bahkan memperburuk proses move on. Oleh karena itu, banyak orang yang belajar dari pengalaman memilih untuk lebih berhati-hati. Mereka ingin membangun hubungan baru secara perlahan tanpa beban penonton, dan soft launch menjadi pilihan paling aman.
Belum Go Public Selamanya
Kadang, soft launch dilakukan karena hubungan tersebut masih dalam tahap awal. Belum ada komitmen penuh, atau masih dalam masa saling mengenal. Mengunggah sedikit ‘kode’ adalah cara untuk mengekspresikan rasa bahagia, tapi tetap menjaga jarak aman. Soft launch bisa menjadi semacam “tes ombak”—apakah hubungan ini cukup stabil untuk nantinya dipublikasikan, atau justru sebaliknya.
Khawatir dengan Judgement Publik
Di internet, semua hal bisa jadi bahan penilaian. Komentar seperti “kok cepat banget?”, “serius nih?” hingga “kayaknya kurang cocok” sering kali bikin orang jadi takut membuka hubungan secara utuh. Soft launch memberikan perlindungan dari penilaian eksternal yang kadang tidak diminta, sekaligus menghindari drama digital jika hubungan tak berjalan mulus di kemudian hari.
Mengontrol Narasi di Hubungan Sosial
Media sosial adalah ruang membangun citra. Dengan melakukan soft launch, seseorang bisa mengontrol narasi seperti apa yang ingin dibentuk tentang hubungannya. Apakah itu romantis, misterius, atau justru terkesan “lowkey”. Ini menjadi cara personal untuk mengelola apa yang ingin diketahui publik, dan mana yang ingin tetap jadi milik pribadi.
Soft launch pasangan bukan cuma soal unggahan samar yang bikin penasaran. Di baliknya, ada berbagai pertimbangan emosional dan sosial yang mencerminkan dinamika hubungan modern. Tak masalah apakah kamu tim soft launch atau hard launch—yang terpenting adalah membangun hubungan yang sehat, jujur, dan nyaman untuk kedua pihak, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.