Berapa Beda Usia Ideal agar Hubungan Langgeng? Ini Kata Ahli

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, hubungan cinta memang selalu punya cara unik untuk mempertemukan dua orang, kadang dengan banyak kesamaan, tapi tak jarang juga dengan perbedaan besar, termasuk soal usia.

Beberapa waktu lalu, kabar kedekatan Sophie Turner dan Chris Martin ramai diperbincangkan. Aktris Game of Thrones yang baru berusia 29 tahun itu dikabarkan menjalin hubungan dengan vokalis Coldplay berusia 48 tahun. Hampir dua dekade terpaut, tapi tampaknya mereka tak terlalu mempersoalkannya.

Kisah ini pun kembali memunculkan pertanyaan lama yang sering membuat banyak orang penasaran: apakah ada jarak usia ideal agar hubungan bisa bertahan lama? Menariknya, para ahli punya pandangan yang cukup jelas soal ini.

Menurut para pakar hubungan, seperti yang dilansir dari laman Metro.co.uk, perbedaan usia yang ideal antara pasangan adalah nol hingga tiga tahun. Kedengarannya mungkin sederhana, tapi ternyata selisih kecil ini membawa banyak manfaat dalam jangka panjang.

Psikoterapis Eloise Skinner menjelaskan bahwa pasangan dengan usia yang berdekatan cenderung memiliki tahap kehidupan yang sama. Artinya, mereka memiliki pandangan serupa tentang banyak hal penting, mulai dari cara mengelola uang, membangun karier, hingga menjaga kesehatan.

Selain itu, pasangan sebaya biasanya lebih mudah sejalan dalam hal energi dan gaya hidup. Mereka bisa menikmati kegiatan akhir pekan yang sama, berbagi tanggung jawab rumah tangga dan pengasuhan anak tanpa kesenjangan, bahkan memiliki tujuan hidup dan mimpi yang serupa.

Menurut penelitian, tingkat kepuasan dalam hubungan pun cenderung menurun seiring waktu bagi pasangan dengan perbedaan usia besar. Hal ini bisa terjadi karena mereka menghadapi fase hidup yang tak selalu beriringan. Misalnya, salah satu sudah siap menikmati masa tenang, sementara yang lain masih bersemangat mengejar banyak hal baru.

Namun tentu saja, bukan berarti hubungan dengan perbedaan usia besar pasti gagal. Banyak pasangan tetap bahagia walau terpaut jauh. Hanya saja, mereka perlu menyadari bahwa dinamika hubungan akan terus berubah seiring waktu, terutama saat proses penuaan mulai memengaruhi keseharian.

Sahabat Fimela, kadang yang membuat hubungan sulit bukan semata-mata jarak usia, tapi bagaimana kedua orang di dalamnya menyikapi perbedaan itu.

Perbedaan usia bisa menimbulkan ketidakseimbangan dalam beberapa hal pentingseperti tingkat kedewasaan emosional, nilai-nilai hidup, hingga cara memandang masa depan.

Misalnya, salah satu pasangan ingin segera membangun keluarga, sementara yang lain belum siap. Atau mungkin ada perbedaan besar dalam cara mengatur keuangan, terutama jika satu pihak sudah berpikir tentang pensiun sedangkan pihak lainnya masih ingin mengambil risiko finansial.

Selain itu, jarak usia yang terlalu jauh juga bisa menciptakan perbedaan energi dan pandangan terhadap aktivitas sehari-hari. Yang satu ingin menikmati waktu di rumah, sementara yang lain masih senang menjelajah dunia. Lama-kelamaan, perbedaan ini bisa menimbulkan rasa jenuh jika tidak disikapi dengan komunikasi terbuka.

Psikoterapis Eloise Skinner juga menyoroti hal lain yang penting: dinamika kekuasaan. Dalam hubungan dengan jarak usia besar, sering kali salah satu pihak memiliki posisi lebih kuatbaik karena karier, finansial, atau status sosial. Jika tidak disadari, hal ini bisa memunculkan ketimpangan dan membuat hubungan terasa tidak setara.

Hanya saja, bukan berarti hubungan seperti ini tidak bisa berhasil. Kuncinya ada pada keseimbangan dan kesadaran diri. Selama keduanya memiliki kematangan emosional, saling menghargai perbedaan, dan berbagi tujuan hidup yang searah, cinta tetap bisa tumbuh dengan indahapa pun jarak usia yang memisahkan.

Cinta bukan hanya tentang usia, tapi tentang bagaimana dua hati bisa tumbuh bersama dalam waktu yang sama.

Tak ada rumus pasti yang menentukan siapa yang cocok untuk kita, tapi penting untuk jujur pada diri sendiri: apakah hubungan ini memberi ruang bagi kita untuk berkembang, merasa aman, dan diterima apa adanya?

Jika jawabannya ya, maka jarak usia bukan lagi soal angka, melainkan tentang kemampuan untuk menemukan ritme yang sama dalam melangkah. Karena dalam hubungan yang sehat, yang paling penting bukan seberapa lama kita hidup bersama, tapi seberapa dalam kita memahami dan menghargai satu sama lain setiap harinya.

Sahabat Fimela, perbedaan usia merupakan satu bagian dari perjalanan cinta. Yang membuat sebuah hubungan bertahan lama, ada banyak hal yang memengaruhi seperti keselarasan hati, rasa saling respek, dan kemauan serta komitmen untuk tumbuh beriringan, tak peduli berapa tahun perbedaan usia yang ada.