Bahlil Sebut ada Campur Tangan Asing di Raja Ampat, Islah Bahrawi Beri Sorotan Tajam

3 hours ago 3
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan selepas rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/3/2025). ANTARA/Fathur Rochman. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan selepas rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/3/2025). ANTARA/Fathur Rochman.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut Indonesia saat ini sedang mendorong pertumbuhan ekonomi melalui hilirisasi dengan berbagai proyek.

"Ada pihak-pihak asing yang tidak senang atau kurang berkenan dengan proyek hilirisasi ini," kata Bahlil di Jakarta, belum lama ini.

Dia mengatakan, polemik terkait tambang nikel yang berada di Raja Ampat, Papua Barat Daya, sengaja dimunculkan untuk mencegah Indonesia melakukan hilirisasi.

"Saya ingin ada objektif. Nah untuk menuju ke sana agar tidak terjadi kesimpangsiuran, maka kami sudah memutuskan lewat Dirjen Minerba untuk status daripada IUP PT GAG yang sekarang lagi mengelola, untuk sementara kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapang," imbuh Bahlil.

Pernyataan dari Bahlil ini yang kemudian disoroti tajam oleh Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Islah Bahrawi.

Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Islah menyoroti kata asing yang jadi tameng untuk kaum yang melawan.

“Kata ‘Asing’ belakangan ini jadi mantra untuk ‘menyantet’ mereka yang melawan.,” tulisnya dikutip Senin (9/6/2025).

“Sama seperti kata ‘Komunis’ pada era Orba yang dilekatkan kepada para pembangkang,” tambahnya.

Islah bahkan menyebut suara-suara rakyat sering diabaikan oleh para Pemerintah.

Bahkan, suara dari rakyat disebut sebagai penjahat oleh dalang-dalang yang menjarah Raja Ampat.

“Suara rakyat seringkali diposisikan sebagai penjahat di tangan mereka yang sedang asyik menimbun lemak,” terangnya.

(Erfyansyah/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |