Fimela.com, Jakarta Selingkuh selalu jadi topik yang rumit dan menyakitkan untuk dibicarakan. Ketika seseorang mengkhianati kepercayaan pasangannya, wajar jika yang tersisa hanyalah kecewa dan kemarahan. Namun, di balik tindakan itu, ada banyak lapisan perasaan dan kebutuhan emosional yang sering kali tidak terpenuhi.
Bagi sebagian orang, selingkuh bukan sekadar soal fisik atau nafsu. Banyak yang melakukannya karena merasa kehilangan koneksi, perhatian, atau penghargaan dalam hubungan yang sudah dijalani. Mereka mencari sesuatu yang hilang meski dengan cara yang salah.
Artikel ini tidak untuk membenarkan perselingkuhan, tetapi mencoba memahami akar emosional di baliknya. Karena hanya dengan memahami, kita bisa mencegah dan memperbaiki hubungan dengan cara yang lebih sehat.
1. Mencari Perhatian dan Pengakuan
Banyak orang yang berselingkuh sebenarnya tidak sedang mencari orang baru, tapi mencari perasaan baru. Mereka ingin kembali merasa dilihat, dihargai, dan diinginkan — hal-hal yang mungkin sudah jarang mereka rasakan dalam hubungan yang berjalan lama.
Dalam hubungan jangka panjang, perhatian bisa memudar tanpa disadari. Rutinitas membuat komunikasi terasa hambar, pujian mulai jarang diucapkan, dan momen romantis hanya jadi kenangan. Akibatnya, ketika seseorang datang dan memberi perhatian yang hilang itu, muncul rasa diakui dan istimewa yang menggoda.
Padahal, kebutuhan dasar manusia adalah ingin dicintai dan dihargai. Ketika hal itu tidak terpenuhi di rumah, sebagian orang mencarinya di luar — meski tahu risikonya besar.
2. Mencari Koneksi Emosional yang Hilang
Ada kalanya hubungan masih tampak baik-baik saja di permukaan, tapi hati keduanya sudah jauh. Pasangan masih tinggal satu rumah, tapi tidak lagi berbagi cerita, tawa, atau kehangatan seperti dulu. Kekosongan emosional inilah yang sering membuat seseorang mudah tergoda mencari kedekatan baru.
Selingkuh, bagi sebagian orang, menjadi pelarian untuk merasakan kembali “kehidupan” yang hilang dari hubungan lama. Mereka merasa hidupnya kembali berwarna, dihargai, dan didengarkan tanpa penilaian.
Padahal, yang sebenarnya dicari bukanlah orang ketiga itu sendiri tapi rasa “terhubung” yang sudah lama menghilang.
3. Ingin Merasakan Kembali Sensasi Dicintai dan Diinginkan
Bertahun-tahun menjalani hubungan bisa membuat seseorang lupa rasanya jatuh cinta. Kehidupan yang penuh tanggung jawab, pekerjaan, anak, rutinitas rumah tangga membuat hubungan kehilangan sisi spontan dan menggairahkan.
Ketika seseorang datang dan memunculkan kembali perasaan deg-degan, tertarik, dan diinginkan, hal itu bisa menjadi candu emosional. Mereka merasa hidup kembali, bahkan jika harus melakukannya secara diam-diam.
Namun, sensasi itu seringkali sementara. Setelah euforia reda, rasa bersalah dan hampa justru lebih besar dari sebelumnya. Karena yang mereka kejar bukan cinta baru, melainkan sensasi lama yang tidak pernah mereka rawat di hubungan aslinya.
4. Pelarian dari Konflik dan Ketidakpuasan
Tak semua perselingkuhan berakar dari kehilangan cinta kadang berasal dari kelelahan menghadapi konflik yang tak kunjung selesai. Beberapa orang merasa sudah berjuang keras memperbaiki hubungan, namun tidak juga mendapat hasil yang diharapkan.
Daripada terus menghadapi masalah yang sama, mereka memilih mencari pelarian di tempat lain. Di sana, mereka merasa bebas dari beban, diterima tanpa harus berdebat, dan seolah bisa menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.
Sayangnya, pelarian ini justru membuat luka semakin dalam, baik bagi dirinya maupun pasangannya. Karena masalah sejati tetap tak terselesaikan hanya ditunda dengan cara yang salah.
5. Rasa Penasaran dan Ego yang Belum Dewasa
Tak sedikit juga yang berselingkuh bukan karena kekurangan cinta, tapi karena dorongan ego. Mereka ingin membuktikan diri masih menarik, masih bisa menaklukkan, atau masih punya kendali atas hidupnya.
Rasa penasaran terhadap hal baru bisa berubah menjadi tindakan berisiko jika tidak dikendalikan. Dalam kasus seperti ini, perselingkuhan lebih mencerminkan ketidakmatangan emosional daripada ketidakbahagiaan hubungan.
Sayangnya, ego yang dibiarkan tumbuh tanpa kontrol sering berakhir dengan penyesalan dan kehilangan hal berharga yang sudah dimiliki.
Perselingkuhan memang menyakitkan, tapi di baliknya selalu ada pesan yang bisa dipahami: ada kebutuhan emosional yang terabaikan. Entah itu perhatian, koneksi, atau penghargaan yang hilang di tengah rutinitas.
Memahami alasan di balik perselingkuhan bukan berarti membenarkan tindakan itu, melainkan cara untuk belajar mengenali celah dalam hubungan agar tidak terulang lagi.
Hubungan yang sehat bukan berarti tanpa masalah, tapi tentang dua orang yang mau saling jujur, mendengarkan, dan memperbaiki — bukan mencari pelarian di luar cinta yang sudah dibangun bersama.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4420062/original/098252500_1683597034-medium-shot-man-dealing-with-std_1_.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5319781/original/055878400_1755574869-cheat_1.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4924170/original/001143200_1724231053-25229.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5350155/original/020505500_1757992086-Depositphotos_736970776_XL.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4227719/original/058926700_1668562679-shutterstock_2094217072.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414659/original/005319700_1763342894-IMG_3277-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5112900/original/039311000_1738203814-0E6A0236-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342305/original/000980600_1757388812-Depositphotos_557968346_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5328749/original/063853200_1756266193-Depositphotos_557968310_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5331504/original/084329800_1756439505-Depositphotos_646288182_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5374435/original/070693600_1759894955-Depositphotos_765307248_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5337039/original/088996700_1756884547-pretty-girls.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5353160/original/082825800_1758168989-Depositphotos_746524606_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377245/original/073209900_1760083834-Depositphotos_724019080_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411243/original/009687900_1763007406-Hubungan_di_Kantor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4911511/original/007597100_1723006808-medium-shot-asian-man-shouting-his-wife-holding-piece-paper.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5408725/original/079897700_1762831915-brunette-man-looking-his-cat-embracing-wife-indoor-portrait-happy-family-posing-with-pet.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5353741/original/003967500_1758180582-Depositphotos_715419926_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342850/original/043391600_1757401498-Depositphotos_831505140_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4953446/original/017085900_1727323691-pexels-chermitove-3089874.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348892/original/017216600_1757905330-Depositphotos_455730358_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4963363/original/085852000_1728389270-Screenshot_2024-10-08_185902.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342270/original/061270500_1757388179-Depositphotos_362745290_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405878/original/087904400_1762501954-cute-couple-hugging-each-other.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5232939/original/011841100_1748255211-steptodown.com272854.jpg)





























