Anggaran Negara Membengkak, Lukman Simanjuntak: Sudah Efisiensi Malah Babak Belur

12 hours ago 6
Menteri Keuangan Sri Mulyani (foto: Setkab RI)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Lukman Simanjuntak, angkat suara terkait membengkaknya defisit anggaran negara di tengah upaya pemerintah melakukan efisiensi.

Lukman menyinggung kondisi keuangan negara yang justru kian tertekan meski pemerintah sudah menerapkan efisiensi.

"Sudah efisiensi malah babak belur," kata Lukman di X @hipohan (8/7/2025).

Lukman merespons pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengungkap sejumlah faktor penyebab memburuknya penerimaan negara.

Sri Mulyani sebelumnya menyebut, salah satu penyebabnya adalah penurunan harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Selain itu, pendapatan negara juga tertekan akibat kebijakan baru, yakni dividen BUMN yang langsung disetorkan ke Badan Pengelola Investasi Danantara, serta penerapan PPN yang terbatas hanya untuk barang mewah.

Sebelumnya, Pengamat politik dan ekonomi, Heru Subagia, menilai laporan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait realisasi fiskal semester I-2025 sebagai sinyal kuat atas rapuhnya kondisi ekonomi nasional saat ini.

Dalam laporan tersebut, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pendapatan negara hingga pertengahan tahun ini tercatat sebesar Rp1.201 triliun (neto) dan Rp1.451,6 triliun (bruto).

Defisit anggaran pun sudah mencapai Rp204 triliun, yang menurut Heru, merupakan yang terburuk dalam tiga tahun terakhir.

"Ini adalah tamparan keras bagi pemerintah, terutama Sri Mulyani, untuk segera menyatakan bahwa Indonesia memang dalam kondisi tidak baik-baik saja," tegas Heru saat diwawancarai fajar.co.id, Rabu (3/7/2025).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |