Fimela.com, Jakarta Ada orang yang bisa bersikap tenang dalam hubungan, ada pula yang mudah merasa terluka bahkan untuk hal-hal kecil. Di balik sikap baper itu, sering kali tersembunyi sesuatu yang lebih dalam: attachment issue—kondisi psikologis yang terbentuk sejak masa awal kehidupan dan memengaruhi cara seseorang menjalin ikatan emosional. Sahabat Fimela, ini bukan sekadar tentang sensitif atau tidak. Tapi tentang pola keterikatan yang membentuk cara seseorang mencintai dan dicintai.
Dalam interaksi sosial, kita bisa melihat kecenderungan tersebut lewat karakter zodiak. Meski zodiak bukan patokan mutlak, tetapi bisa saja menjadi petunjuk awal untuk memahami perilaku seseorang dalam hubungan. Termasuk mereka yang punya kecenderungan cepat baper karena luka keterikatan masa lalu. Tapi penting diingat bahwa setiap orang tetap punya kesempatan untuk tumbuh, sembuh, dan mengatasi pola hubungan yang menyakitkan. Zodiak hanyalah bagian kecil dari puzzle besar bernama kehidupan emosional.
1. Cancer: Luka Lama yang Sulit Pulih
Cancer sering dianggap zodiak paling penuh kasih. Tapi di balik sikap pengasihnya, ada satu sisi yang rentan terhadap luka emosional yang dalam. Mereka bisa terjebak dalam pola anxious-preoccupied attachment, yaitu pola keterikatan yang membuat mereka selalu butuh validasi dan takut ditinggalkan. Ketika seseorang sedikit berubah, Cancer bisa langsung merasa ada yang salah.
Attachment issue yang satu ini kerap muncul dari pengalaman masa kecil yang penuh ketidakpastian. Misalnya, ketika orangtua mereka tidak konsisten secara emosional—terkadang hangat, terkadang menjauh. Akibatnya, Cancer tumbuh dengan kebutuhan akan kepastian yang sangat tinggi. Dan begitu merasa tidak diprioritaskan, mereka bisa sangat baper, bahkan terhadap hal kecil yang sebenarnya sepele.
Sahabat Fimela, Cancer tidak bermaksud drama. Mereka hanya ingin merasa aman. Sayangnya, dalam usaha mereka mencari rasa aman itu, mereka justru kerap terjebak dalam relasi yang tidak sehat. Menyadari ini adalah langkah awal menuju hubungan yang lebih dewasa dan stabil.
2. Pisces: Tenggelam dalam Harapan yang Tak Terucap
Pisces punya hati yang besar, tapi juga penuh dengan harapan diam-diam. Mereka sering membentuk ikatan emosional yang kuat bahkan sebelum lawan bicara mereka sadar. Inilah yang membuat Pisces rentan terhadap pola disorganized attachment—keterikatan yang tidak menentu, campuran antara ingin dekat tapi juga takut tersakiti.
Karena nalurinya yang intuitif, Pisces bisa sangat peka terhadap energi orang lain. Tapi sensitivitas ini kadang membuat mereka membaca sinyal yang belum tentu nyata. Mereka bisa baper karena mengira orang lain tidak lagi peduli, padahal hanya sedang sibuk. Dalam kepala Pisces, sebuah jarak kecil bisa berubah menjadi drama besar yang menyakitkan.
Sahabat Fimela, Pisces perlu belajar menyampaikan harapan dan batasannya secara verbal, bukan hanya lewat isyarat. Sebab harapan yang dipendam terlalu lama akan berubah menjadi kecewa yang menggerus. Bukan cinta yang menyakitkan, tapi ekspektasi yang tak pernah dikomunikasikan.
3. Scorpio: Terlalu Dalam, Terlalu Cepat
Scorpio dikenal intens dan penuh gairah. Tapi intensitas itu datang dengan sisi lain yang tak kalah kuat: rasa takut ditinggalkan yang sangat mendalam. Dalam banyak kasus, Scorpio mengalami fearful-avoidant attachment—jenis keterikatan yang membuat mereka ingin dekat tapi juga mendorong orang menjauh karena takut terluka.
Sahabat Fimela, Scorpio tidak mudah percaya. Tapi begitu mereka percaya, mereka bisa mencintai habis-habisan. Sayangnya, cinta seperti itu bisa menjadi pisau bermata dua. Mereka baper ketika ekspektasi emosional mereka tidak terpenuhi. Bahkan kadang mereka merasa dikhianati hanya karena pasangan mereka butuh ruang sendiri.
Attachment issue ini biasanya tumbuh dari pengkhianatan di masa lalu—baik dari keluarga atau hubungan sebelumnya. Luka itu menumpuk dan membentuk dinding tinggi yang sulit ditembus. Di luar terlihat tenang, tapi di dalam Scorpio selalu berjaga-jaga dari luka yang sama, lagi dan lagi.
4. Libra: Terlalu Ingin Menyenangkan Semua Orang
Libra ingin segalanya seimbang, termasuk dalam hubungan. Tapi keinginan mereka untuk menjaga harmoni sering membuat mereka mengabaikan kebutuhan sendiri. Mereka cenderung memiliki anxious attachment—keterikatan yang membuat mereka sangat peka terhadap reaksi orang lain dan mudah merasa bersalah atau ditolak.
Libra sering kali menyesuaikan diri secara berlebihan hanya untuk membuat orang lain tetap nyaman. Tapi ketika mereka merasa tidak dihargai setelah semua usaha itu, rasa baper pun datang tanpa bisa ditahan. Mereka kecewa karena memberi terlalu banyak, dan berharap balasan yang setara.
Sahabat Fimela, Libra perlu belajar bahwa keseimbangan sejati datang dari kejujuran dan keberanian untuk tidak selalu menyenangkan semua orang. Attachment issue mereka bisa sembuh jika mereka mulai membangun relasi yang jujur—bukan relasi yang dibungkus oleh harapan dan kompromi sepihak.
5. Virgo: Terjebak dalam Analisis Berlebihan
Virgo sering dianggap logis dan kritis, tapi sebenarnya mereka sangat rentan terhadap rasa takut gagal dalam hubungan. Banyak Virgo mengalami avoidant attachment—keterikatan yang membuat mereka menekan emosi dan cenderung menjaga jarak demi menghindari rasa sakit.
Ketika Virgo merasa tidak cukup baik atau takut mengecewakan, mereka akan overthinking hingga akhirnya memunculkan perasaan tidak aman. Mereka baper bukan karena hal besar, tetapi karena interpretasi mereka sendiri terhadap tindakan orang lain yang tidak sesuai ekspektasi mereka.
Sahabat Fimela, Virgo butuh ruang untuk mempercayai bahwa hubungan tidak harus selalu sempurna. Bahwa kebersamaan juga mengandung risiko, dan tidak semua ketidaksempurnaan adalah ancaman. Ketika mereka mulai menerima bahwa tidak semua hal bisa dikontrol, mereka bisa mulai membangun keterikatan yang lebih sehat dan tidak terlalu defensif.
Zodiak memang bisa memberi kita gambaran awal tentang bagaimana seseorang merespons dinamika emosional. Tapi Sahabat Fimela, attachment issue bukan sesuatu yang hanya bisa dijelaskan lewat rasi bintang. Ia tumbuh dari pengalaman hidup, trauma masa lalu, dan dinamika keluarga. Dan yang lebih penting dari mengetahui zodiak seseorang adalah bagaimana kita membangun kesadaran akan pola emosional kita sendiri.
Menjadi baper bukan berarti tanda dirimu lemah dalam menjalin hubungan. Tapi membiarkannya mengendalikan seluruh cara kita mencinta adalah sesuatu yang perlu ditinjau ulang. Karena pada akhirnya, hubungan yang sehat bukan hanya tentang merasa dicintai, tapi juga tentang keberanian untuk mencintai dengan sadar, meski pernah terluka.
Jika kamu ingin lebih memahami attachment style dan bagaimana cara menyembuhkannya, Sahabat Fimela, ada banyak jalan untuk mengenal dirimu lebih dalam. Salah satunya adalah dengan menerima bahwa kamu layak untuk mencintai dan dicintai—dengan cara yang lebih sehat, lebih jujur, dan lebih membebaskan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.