
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum, merespons temuan mengejutkan soal dugaan penyaluran bantuan sosial (bansos) yang salah sasaran hingga masuk ke rekening pelaku judi online (judol).
Anas menyebut, praktik judi online yang menyasar kalangan ekonomi bawah dapat memperparah kondisi kemiskinan, baik dari sisi budaya maupun struktur sosial.
"Judol yang menyasar golongan miskin akan melestarikan kemiskinan, kultural dan struktural," ujar Anas di X @anasurbaninggrum (8/7/2025).
Dikatakan Anas, bukan hanya menguras uang rakyat kecil, namun judi online juga memicu mental malas dan ketergantungan pada angan-angan tanpa usaha.
"Karena bukan saja menyebabkan uang tersedot ke atas, tetapi juga mengawetkan budaya malas dan berharap pada mimpi," tegasnya.
Anas bahkan mengingatkan bahaya yang lebih besar jika aktivitas judol dibiayai lewat pinjaman online (pinjol).
"Apalagi jika judol bermodalkan pinjol, jelas makin mengerikan. Sungguh ini bahaya besar," lanjutnya.
Ia mendesak pemerintah mengambil langkah nyata untuk memberantas judi online secara menyeluruh.
"Judol harus diberantas dengan kebijakan yang tegas dan konsisten," kuncinya.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap telah membekukan sekitar 10 juta rekening penerima bantuan sosial (bansos) dengan total saldo mencapai lebih dari Rp2 triliun.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menyebut sebagian besar dari rekening tersebut sudah lama tak digunakan.
“Jutaan rekening itu terindikasi sudah tidak aktif (dorman) lebih dari 5 tahun, namun masih memiliki nilai saldo,” ungkap Ivan, Senin (8/7/2025).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: