Profesi Kedokteran Tercoreng, Irma Suryani: Seperti Jeruk Makan Jeruk

1 week ago 16
Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Rentetan kasus dan peristiwa yang mencoreng dunia kedokteran memantik akan perlunya perbaikan menyeluruh dalam tata kelola pendidikan dan etika profesi dokter di Indonesia.

Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani menyoroti terkait dengan pendidikan kedokteran termasuk lemahnya koordinasi antara Konsil Kedokteran, Kolegium, dan institusi pendidikan, yang menyebabkan lulusan kedokteran kesulitan dalam uji kompetensi nasional.

Ia mengkritisi budaya saling tutup-menutupi dalam profesi dokter yang dinilainya merugikan masyarakat. Ia menilai praktik menutup-nutupi kesalahan dokter justru membahayakan publik.

“Kasus-kasus yang sudah terjadi yang selama ini mohon maaf seperti jeruk makan jeruk, tertutupi terus-menerus ya. Paradigma berpikir elitis dari para dokter terutama membuat semua kasus tidak bisa terungkapkan secara jelas dan tidak bisa diselesaikan, karena saling tutup menutupi, alasannya supaya masyarakat jangan sampai tidak percaya sama dokter. Nah ini justru lebih gawat lagi nih ya,” tegas Irma di Jakarta, dikutip pada Jumat (2/5/2025).

"Kejadian ini mengakibatkan anak-anak sekolah kedokteran yang sudah lulus dari UGM dari UI misalnya tiba-tiba ikut ujian kompetensi bisa sampai 7, 8 kali, 9 kali, 10 kali baru lulus, ini apa-apaan ya? ini mempermalukan fakultas kedokteran lho Pak Dikti,” sambung Politisi Nasdem itu.

Irma menuntut Ditjen Dikti lebih selektif dalam memberikan izin pendirian fakultas kedokteran dan lembaga pendidikan tenaga kesehatan lainnya.

“Makanya Dikti jangan juga memberikan izin pembangunan universitas kedokteran yang abal-abal. Jangan juga beri izin sekolah perawat, sekolah bidan yang abal-abal di seluruh Indonesia, sehingga ketika harus dikirim ke luar negeri enggak laku, kan ini yang terjadi hari ini,” katanya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |