Presiden Venezuela, Nicolás Maduro -- AP
FAJAR.CO.ID, CARACAS -- Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel mengecam keras intervensi, ancaman, dan agresi militer pemerintah AS yang menargetkan Venezuela, dan menyebut tindakan Washington sebagai tidak dapat diterima dan merupakan kelanjutan dari praktik kolonial lama.
Ia menekankan bahwa Amerika Latin dan Karibia harus tetap menjadi zona damai dan menegaskan kembali dukungan teguh Havana terhadap pemerintah Venezuela.
Diaz-Canel mengkritik apa yang disebutnya kebangkitan kembali kebijakan kapal perang dan Doktrin Monroe yang telah lama didiskreditkan, dengan menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan ini berasal dari masa lalu dan tidak memiliki tempat di masa depan kawasan tersebut. Ia menegaskan kembali bahwa Kuba berdiri teguh bersama Venezuela dalam menghadapi tekanan asing yang semakin meningkat.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez memperingatkan bahwa kehadiran militer AS yang meningkat dan bermusuhan di Karibia merupakan ancaman langsung terhadap keamanan dan stabilitas Amerika Latin dan Karibia.
Ia mengatakan pengerahan pasukan baru-baru ini, yang didorong langsung oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, bertujuan untuk menggulingkan secara paksa pemerintahan sah Venezuela, menyebut eskalasi tersebut berbahaya dan tidak bertanggung jawab, dengan potensi konsekuensi yang luas dan tak terduga.
Kedua pejabat Kuba tersebut menekankan bahwa menjaga perdamaian regional membutuhkan penolakan campur tangan eksternal dan penegakan kedaulatan nasional di seluruh Amerika Latin.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































