Prabowo: Lebih Baik Mati Daripada Dijajah Kembali

20 hours ago 7
Presiden Prabowo

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang mencintai perdamaian, namun tidak akan tinggal diam jika kedaulatan nasional terancam.

Pernyataan ini ia sampaikan saat membuka Indo Defence 2025 Expo dan Forum di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025) kemarin.

“Saya tegaskan bagi kita, perang itu adalah yang terakhir. Kita perang hanya kalau terpaksa. Tapi kalau terpaksa, kita punya ajaran daripada nenek moyang kita. Lebih baik kita mati, daripada dijajah kembali,” ujar Prabowo dalam pidatonya, dikutip Kamis (13/6/2025).

Prabowo menyampaikan bahwa sejarah telah menunjukkan pentingnya kekuatan pertahanan dalam menjaga kemerdekaan suatu bangsa. Menurutnya, negara yang tidak mempersiapkan pertahanan dengan baik berisiko besar kehilangan kedaulatannya.

“Keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanan suatu bangsa. Tidak ada bangsa yang waras yang menghendaki perang,” tegasnya.

“Tapi sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri biasanya kedaulatannya dirampas, biasanya kemerdekaannya dirampas, biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak,” tambahnya.

Meski menekankan pentingnya pertahanan, Prabowo memastikan bahwa Indonesia tidak memiliki ambisi menjadi kekuatan militer global. Ia menegaskan posisi Indonesia yang tetap konsisten menjalankan politik luar negeri bebas aktif.

“Bangsa Indonesia dari awal mengatakan bahwa bangsa Indonesia cinta damai. Tapi bangsa Indonesia lebih cinta kemerdekaan,” ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |