Politisi Golkar Ini Minta Publik Tidak Gegabah Memvonis Bencana Sumatera Akibat Pembalakan Liar

7 hours ago 5
Pasca banjir bandang Sumatera

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara menyisakan kerusakan luar biasa. Ratusan korban jiwa melayang, juga merusak habitat dari satwa dan menewaskannya.

Hujan deras yang turun terus-menerus selama beberapa hari menyebabkan sungai-sungai meluap dan lereng perbukitan runtuh. Ratusan desa terendam banjir dan infrastruktur vital terputus.

Sejumlah ahli lingkungan dan hutan menyebut bencana banjir bandang di akhir November 2025 sejatinya bukan peristiwa yang berdiri sendiri. Bahkan para ahli menilai fenomena ini merupakan bagian dari pola berulang bencana hidrometeorologi yang kian meningkat dalam dua dekade terakhir. Kombinasi faktor alam dan ulah manusia berperan di baliknya.

Namun pendapat berbeda diungkapkan Ferdiansyah. Sekretaris Fraksi Partai Golkar MPR RI ini mengingatkan publik untuk tidak gegabah menyimpulkan bahwa bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera semata-mata disebabkan oleh praktik pembalakan liar.

Hal itu disampaikan Ferdiansyah merespons narasi yang beredar di media sosial dan ruang publik yang menyebut bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara merupakan dampak langsung dari pembalakan liar yang telah terjadi secara masif.

“Kita harus melihat dari seluruh aspek. Jadi jangan langsung memvonis bahwa bencana alam di Sumatera ini hanya disebabkan satu faktor saja. Harus didalami apakah hanya karena persoalan lingkungan atau ada aspek lainnya, termasuk pemahaman masyarakat terhadap pentingnya alih fungsi hutan yang harus dilakukan secara hati-hati,” kata Ferdiansyah dalam keterangannya, usai kegiatan Lokakarya Fraksi Partai Golkar MPR RI di Kuta, Bali, Senin (1/12/2025).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |