Petani Menjerit… Gabah Hanya Dihargai Rp5.000, Jauh di Bawah HPP

1 week ago 12
Ilustrasi gabah petani. (INT)

FAJAR.CO.ID, JOMBANG — Para petani di Desa Sumberjo, Kecamatan Jombang, tengah menghadapi kesulitan akibat rendahnya harga jual gabah.

Gabah kering panen (GKP) mereka hanya dihargai Rp5.000 per kilogram oleh para tengkulak, jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram.

Sokib, salah satu petani setempat, menyampaikan keluhannya terkait harga gabah yang tak sesuai harapan.

“Gabah saya kemarin hanya dihargai Rp5.000 per kilogram. Saya jual ke tengkulak. Baru dua hari kemarin panennya,” ungkapnya, Selasa (8/4/2025), dikutip dari Jawa Pos Radar Jombang.

Selain harga yang rendah, Sokib juga menanggung berbagai biaya operasional, mulai dari panen hingga pengangkutan yang mencapai Rp2 juta.

Belum lagi pengeluaran tambahan seperti konsumsi dan rokok untuk para pekerja. “Sangat merugikan sekali,” lanjutnya.

Ketika ditanya soal kebijakan pemerintah tentang HPP sebesar Rp6.500 dan rencana penyerapan gabah oleh Bulog, ia mengaku tidak mengetahui sama sekali.

"Saya tidak ngerti, belum pernah dapat sosialisasi juga,” katanya.

Sokib bahkan menyatakan bahwa dirinya tidak mengenal petugas penyuluh lapangan (PPL) maupun Babinsa yang bertugas di wilayahnya.

“Saya nggak kenal PPL sini, nomor HP-nya juga tidak punya,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa kebingungan tak hanya dialami dirinya, tapi juga banyak petani lain di daerah tersebut.

Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya pembeli yang mau membeli gabah mereka dengan harga wajar.

“Sekarang petani di sini bingung nggak bisa jual gabah. Sebab nggak ada bakul. Ada tapi siap membeli Rp 4.000 per kilo, jadi petani merugi, modal saja nggak balik kalau segitu,” keluhnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |