Konflik di Timur Tengah, Menlu Sugiono: Bisa Membuka Ruang Konflik Kawasan Indo-Pasifik

17 hours ago 5
Menteri Luar Negeri Sugiono

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Permusuhan antara Israel dengan sejumlah negara di kawasan Timur Tengah, terutama dengan Palestina, Lebanon, Suriah, bahkan Iran membuat kawasan tersebut berada dalam titik krisis.

Kendati, perang antara Iran dan Israel sudah resmi tercipta gencatan senjata, namun tidak menutup kemungkinan terjadinya perang serupa di masa mendatang. Apalagi, ada ambisi Israel untuk melenyapkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengungkapkan, kawasan Timur Tengah saat ini memang berada dalam titik krisis geopolitik yang semakin meruncing. Situasi tersebut berpotensi memicu konflik terbuka tidak hanya di kawasan itu sendiri, tetapi juga di wilayah lain termasuk Indo-Pasifik.

“Timur Tengah saat ini berada di titik krisis dan sekali lagi kita tidak menutup mata. Jika situasi ini tidak dikelola dengan baik, maka rivalitas geopolitik yang semakin meruncing dan semakin membuka ruang bagi konflik terbuka di berbagai belahan dunia, termasuk di kawasan Indo-Pasifik, itu bisa akan semakin meningkat suhunya,” kata Sugiono dalam ralat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/6).

Sugiono menekankan, perkembangan ini merupakan sesuatu yang sama-sama tidak diinginkan oleh komunitas internasional. Ia menjelaskan, langkah konkret yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam merespons perang itu dengan mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah konflik.

“Pada tanggal 15 serangan ke Iran, kami memerintahkan untuk meningkatkan status KBRI Teheran dari Siaga II menjadi Siaga I. Kami juga meminta kepada seluruh WNI di wilayah Iran dan Israel untuk melaporkan diri serta berkoordinasi sehingga bisa diambil langkah-langkah evaluasi,” jelasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |