
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan tokoh dengan mantan Presiden Joko Widodo kerap dijadikan bahan politisasi oleh kelompok tertentu.
Melihat fenomena itu, Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan meminta semua pihak tidak mempolitisasi pertemuan peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, pertemuan tersebut murni bersifat edukatif sebagai bagian dari proses pembelajaran.
"Kami melihat pertemuan itu sebagai ajang silaturahmi, di mana siswa Sespimmen meminta bimbingan dan nasihat dari tokoh negara seperti mantan presiden. Justru ini bisa menjadi bahan kajian berharga dalam pendidikan kepolisian," ujar Edi Hasibuan, yang juga Ketua Program Studi Universitas Bhayangkara Jakarta, Senin (21/4).
Edi menegaskan, tidak ada larangan bagi siswa untuk meminta masukan dari siapa pun, termasuk mantan presiden. "Ini murni kegiatan pendidikan. Jangan dipolitisasi. Setiap siswa berhak mencari bimbingan dari figur berpengalaman," tegas dosen pascasarjana tersebut.
Ia menduga ada kelompok tertentu yang sengaja membawa narasi politik atas pertemuan tersebut.
Lemkapi pun berharap semua pihak menghentikan upaya politisasi dan melihat kegiatan ini sebagai bagian dari pengembangan kapasitas aparat kepolisian. (fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: