Fimela.com, Jakarta Siapa bilang patah hati hanya soal percintaan? Friendship breakup atau putus pertemanan juga bisa meninggalkan luka yang dalam, bahkan kadang bisa terasa lebih berat daripada putus cinta. Ketika hubungan dengan sahabat yang selama ini menjadi tempat berbagi tangis, tawa, cerita, dan rahasia harus berakhir, rasanya seperti kehilangan bagian penting dari diri sendiri.
Momen kehilangan sahabat memang tidak mudah dihadapi, apapun alasannya. Apalagi, sahabat adalah orang yang tahu sisi terlemah dan terkuat kita, yang selalu hadir di hari-hari penuh suka maupun duka. Namun, hidup harus terus berjalan bukan? Baik kamu dan sahabatmu berhak untuk bahagia meski harus melepas kehadiran masing-masing.
Proses untuk menerima dan berdamai dengan keadaan ini mungkin memang tidak instan, tapi bukan berarti mustahil untuk dilalui. Berikut cara yang dapat kamu lakukan supaya bisa menghadapi fase friendship breakup dengan hati yang tenang, tanpa terlarut dalam kesedihan mendalam.
Validasi Perasaanmu Tanpa Menyalahkan Diri Sendiri
Rasa sedih, kecewa, atau bahkan marah adalah hal yang wajar ketika kehilangan seseorang yang dulu sangat dekat. Namun, kamu tidak perlu terburu-buru ‘move on’ atau merasa bersalah karena kehilangan tersebut.
Kamu perlu memvalidasi perasaanmu tanpa menekan atau mengabaikannya seolah semua baik-baik saja. Entah itu meluapkan dengan menangis, menulis jurnal, atau berbicara dengan orang yang kamu percaya.
Merefleksi Diri Tanpa Harus Mencari Siapa yang Salah
Alih-alih menyalahkan salah satu pihak, cobalah untuk memahami dan menengok kembali bagaimana dinamika hubungan kalian berjalan. Apakah ada pola komunikasi yang tidak sehat? Atau apakah kalian tumbuh ke arah yang berbeda? Refleksi ini akan membuatmu belajar dan membantu kamu memperbaiki cara membangun relasi dengan lebih baik kedepannya.
Memberi Batasan yang Sehat Bila Diperlukan
Terkadang, kedamaian baru bisa diraih setelah menciptakan jarak. Tidak apa-apa jika kamu merasa perlu berhenti mengikuti akun media sosialnya atau mengurangi interaksi dengan orang-orang yang terhubung dengannya. Bukan karena kamu tidak dewasa atau membencinya, tapi karena kamu memilih untuk melindungi dirimu agar bisa kembali pulih dengan utuh.
Fokus pada Orang-Orang yang Masih Ada Disekitarmu
Kehilangan satu teman bukan berarti kamu menjadi benar-benar sendirian. Masih ada keluarga, pasangan, teman lainnya, atau bahkan komunitas yang siap mendukungmu. Kuncinya ada pada dirimu yang mau terbuka dan menerima kasih sayang dari orang lain. Dengan itu, kamu akan bisa menemukan kembali rasa percaya dan kehangatan dalam hubungan baru.
Membangun Versi Dirimu yang Baru dan Lebih Baik
Setiap perpisahan pada dasarnya akan menyisakan ruang untuk kita bertumbuh. Kamu bisa mengambil waktu untuk menyadari bagaimana persahabatan itu telah membentuk dirimu saat ini, lalu membangun ulang dirimu dengan versi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Sahabat Fimela, menghadapi friendship breakup memang bukan hal yang bisa diselesaikan dalam semalam. Tapi dengan memberi ruang bagi diri sendiri untuk merasa, memahami, dan bertumbuh, kamu bisa melewatinya tanpa harus kehilangan jati diri. Semangat ya, kamu tidak pernah sendirian!
Because every female is Fimela.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.