
FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Sebanyak 400 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Seluma, Bengkulu kedapatan berbuat curang.
Hal ini yang saat ini mendapatkan banyak sorotan di media sosial saat ini.
Mereka terbukti menggunakan foto wajah dan fake GPS untuk menyiasati sistem presensi online.
Hal ini direspon keras oleh penulis novel, Tere Liye melalui unggahan di media sosial Instagram pribadinya.
Tere Liye membagikan berita lama sekitar tahun 2024 dengan kasus yang hampir sama.
“Berita ini Juli 2024. Setahun lalu. Sengaja sy screenshot berita lama; bukan berita terbaru di Bengkulu, 400 ASN yg juga ngakalin mesin absensi,” tulisnya dikutip Kamis (27/3/2025).
“Tahun demi tahun berlalu, masiiiih saja terjadi. Ada yang ketahuan; ada yang dibiarkan saja, bahkan ada yg bebas merdeka sih bodo amat,” ujarnya.
Sang penulis pun menyindir sifat masyarakat Indonesia yang terkenal dengan koruptornya yang mendarah daging.
“Sifat korup (rusak) itu dilawan. Dimulai dari diri sendiri. Mau sebagus apapun sistemnya, jika kita biarkan sifat korup ini, tetap saja akhirnya korup,” tuturnya.
Ia pun menyebut begitu susah orang Indonesia untuk jujur. Apalagi, menyindir terkait ASN yang memang dan mengedankan kejujuran.
“Apa susahnya sih hal2 kecil begini jujur. Bukan malah teruuus saja banyak alasan. Salah inilah, salah itulah. Sungguh kelak, bahkan urusan sebutir debu pun ditanya,” sebutnya.
“Kita itu bukankah dulu berebut, pengeeen sekali jadi ASN? Maka bekerjalah sebaik mungkin. Karena oh karena, masuk tepat waktu, berusaha habis2an jujur pun kita masih akan diminta tanggung-jawab kelaka,” pungkasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: