
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menyoroti langkah-langkah Presiden Prabowo Subianto dalam membangun pemerintahannya.
Ia menilai bahwa Prabowo lebih mengutamakan aspek militeristik dibandingkan dengan penanganan persoalan ekonomi yang semakin memburuk.
Dikatakan Gigin, pola kepemimpinan Prabowo mencerminkan cara berpikirnya sejak era Orde Baru.
Ia mengingatkan bagaimana di masa lalu, Prabowo diduga percaya bahwa dengan menculik para aktivis, gerakan demonstrasi anti-Soeharto bisa dihentikan.
Namun, kenyataannya justru sebaliknya, kejatuhan Soeharto tetap terjadi.
"Dulu dia yakin kalau aktivis diculik, demo akan berhenti. Tapi ternyata dia salah," ujar Gigin di X @giginpraginanto (30/3/2025).
Kini, lanjutnya, Prabowo tengah membangun pemerintahan dengan pendekatan yang cenderung militeristik.
Gigin menduga ada ambisi untuk menjadi penguasa tunggal yang mengontrol semua aspek negara.
"Sekarang dia membangun pemerintahan yang lebih militeristik untuk mengamankan posisinya," katanya.
Ia juga mengkritik fokus Prabowo yang lebih condong pada penguatan kekuasaan dibandingkan pemulihan ekonomi nasional.
"Dia akan jatuh secara tidak terhormat seperti mertuanya," timpalnya.
Kata Gigin, Prabowo melihat perekonomian bukan sebagai prioritas utama, tetapi sebagai alat untuk memperkokoh dominasi politiknya.
"Prabowo lebih sibuk mengurusi militerisasi pemerintahan dibandingkan ekonomi yang makin suram," tandasnya.
(Muhsin/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: