Mengungkap Perbedaan Penting, Sholat Tahajud dan Sholat Qiyamul Lail

1 month ago 23

Fimela.com, Jakarta Allah SWT menciptakan waktu malam sebagai saat yang tepat untuk beristirahat. Dalam Al-Qur'an, tepatnya pada QS. An-Naba' ayat 9 dan 10, Allah berfirman:

"Kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat, Kami menjadikan malam sebagai pakaian."

Meskipun malam adalah waktu untuk beristirahat, banyak keistimewaan yang dapat dimanfaatkan oleh seorang Muslim untuk beribadah kepada Allah SWT. Waktu ini menawarkan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada-Nya melalui berbagai amalan. Malam hari adalah waktu yang diciptakan Allah SWT untuk beristirahat, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an pada QS. An-Naba' ayat 9 dan 10.

Namun, selain untuk beristirahat, malam juga menawarkan kesempatan istimewa bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui berbagai ibadah, salah satunya adalah sholat malam. Sholat malam ini mencakup beberapa jenis ibadah, termasuk sholat tahajud dan sholat qiyamul lail, yang keduanya memiliki keutamaan tersendiri dalam meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Simak informasi seperti yang dilansir Fimela.com dari berbagai sumber (18/11).

Allah membuka pintu ampunan bagi orang-orang yang berbuat dosa. Rubah cara bicara dan semuanya menjadi lebih baik seperti apa yang dijelaskan Mamah di Mamah dan Aa Beraksi

Sholat Qiyamul Lail dan Sholat Tahajud

Qiyamul lail, dalam konteks bahasa Indonesia, merujuk pada sholat sunnah yang dilaksanakan di malam hari. Sementara itu, sholat tahajud adalah bentuk khusus dari qiyamul lail yang dilakukan setelah seseorang bangun dari tidur pada malam hari. Menurut al-Mausu'ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, istilah qiyam berasal dari bahasa Arab yang berarti bangkit dari posisi duduk, sedangkan al-lail menggambarkan malam yang dimulai dari terbenamnya matahari hingga terbitnya fajar.

Para ulama fiqih mendefinisikan qiyamul lail sebagai pengabdian di malam hari, meskipun hanya dalam waktu satu jam. Aktivitas ibadah yang dapat dilakukan meliputi sholat, membaca Al-Qur'an, menyimak hadis, berzikir, dan bersholawat. Dengan melaksanakan qiyamul lail, seorang Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat iman mereka.

Dalam tafsir Imam al-Qurthubi, istilah tahajud berasal dari kata haajid yang berarti bangun setelah tidur. Sholat ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam setelah terbangun dari tidur malam. Imam al-Qurthubi juga merujuk pada hadis yang menjelaskan pentingnya sholat ini.

Hadis Mengenai Sholat Tahajud

Salah satu hadis yang menguatkan praktik sholat tahajud diceritakan oleh Hajjaj bin Amru RA, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW menegaskan:

"Apakah salah seorang di antara kalian mengira apabila ia mendirikan sholat di malam hari sampai subuh bahwa ia telah bertahajud? Tahajud itu adalah sholat setelah tidur, kemudian sholat setelah tidur. Demikian itulah sholatnya Rasulullah SAW." (HR. Thabrani no. 8670)

Dengan memahami qiyamul lail dan sholat tahajud, umat Islam diharapkan dapat lebih giat dalam melaksanakan ibadah malam ini, sehingga dapat meraih keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.

Permulaan Waktu Sholat Qiyamul Lail

Sholat qiyamul lail, yang juga dikenal sebagai sholat malam, memiliki berbagai pandangan mengenai waktu pelaksanaannya. Menurut Mazhab Hanafi dan sebagian ulama dari Mazhab Syafi'i, sholat ini merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan setelah sholat isya. Sementara itu, beberapa ulama lainnya berpendapat bahwa sholat qiyamul lail dapat dilakukan lebih awal, yaitu setelah masuknya waktu sholat maghrib.

Imam Bahuti menyatakan, "Disunahkan qiyamul lail. Waktunya bermula dari waktu maghrib hingga waktu subuh." Pernyataan ini menunjukkan fleksibilitas dalam pelaksanaan sholat malam, memberikan kesempatan bagi umat untuk melaksanakannya sesuai dengan waktu yang tersedia.

Mengenai sholat tahajud, Mazhab Syafi'i menyatakan bahwa sholat sunnah ini dapat dilakukan setelah sholat isya, bahkan sebelum waktu isya jika dilakukan dengan niat jama' taqdim, dan harus dilakukan setelah tidur. Sementara itu, Mazhab Hanafi menetapkan bahwa sholat tahajud dihitung sah jika dilaksanakan setelah waktu sholat isya dan setelah tidur.

Sholat qiyamul lail dan tahajud memiliki waktu pelaksanaan yang bervariasi menurut pandangan mazhab. Mengetahui perbedaan ini penting untuk memudahkan umat Islam dalam menjalankan ibadah sholat malam dengan tepat dan sesuai dengan ajaran yang telah ditetapkan.

Waktu Berakhirnya Qiyamul Lail dan Sholat Tahajud

Banyak ulama dari empat mazhab sepakat bahwa waktu terakhir untuk melaksanakan qiyamul lail dan sholat tahajud adalah saat masuknya waktu sholat subuh. Aisyah RA pernah menyampaikan, "Rasulullah SAW melaksanakan sholat malam yang diakhiri dengan sholat witir." (HR. Muslim). Hal ini menunjukkan perbedaan antara qiyamul lail dan sholat tahajud, yang keduanya memiliki keutamaan tersendiri.

Bagi umat Muslim yang telah terbiasa melaksanakan qiyamul lail selama bulan Ramadan, sangat dianjurkan untuk melanjutkan ibadah ini di bulan-bulan lainnya. Konsistensi dalam beribadah akan mendatangkan banyak manfaat, baik spiritual maupun mental.

Rasulullah SAW memberikan peringatan penting dalam sebuah hadis: "Wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti si Fulan, dahulu dia melakukan qiyamul lail. Kemudian dia meninggalkannya." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga ibadah agar tetap berkelanjutan, bukan hanya saat bulan Ramadan saja.

Menjaga qiyamul lail dan sholat tahajud merupakan bagian penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan memahami waktu pelaksanaan dan berkomitmen untuk melanjutkan ibadah ini, kita dapat meraih keberkahan yang lebih besar dalam hidup.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Relationship |