Mengapa Rendang Jadi Makanan Terenak di Dunia? Ini 6 Faktanya!

2 days ago 5
Rendang

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Rendang adalah salah satu kebanggaan kuliner Indonesia yang telah mendunia. Hidangan khas Minangkabau ini berkali-kali dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia oleh berbagai lembaga kuliner internasional.

Tapi, apa yang membuat rendang begitu istimewa dan dicintai oleh banyak orang? Berikut enam fakta menarik yang menjelaskan mengapa rendang layak menyandang gelar makanan terenak di dunia.

  1. Memiliki Rasa yang Kaya dan Kompleks
    Salah satu alasan utama mengapa rendang disebut sebagai makanan terenak di dunia adalah karena cita rasanya yang kaya dan kompleks. Rendang dibuat dengan bumbu dan rempah-rempah khas Indonesia, seperti:
    • Bawang merah dan bawang putih
    • Lengkuas
    • Jahe
    • Kunyit
    • Serai
    • Daun jeruk dan daun salam
    • Cabai merah
    • Kelapa parut yang diolah menjadi santan

Perpaduan rempah-rempah ini menciptakan rasa yang unik—gurih, pedas, manis, dan sedikit asam—yang meresap hingga ke dalam daging. Proses memasaknya yang lama juga membuat rasa bumbu semakin menyatu, menghasilkan hidangan dengan lapisan rasa yang mendalam.

  1. Teknik Memasak yang Unik dan Butuh Kesabaran
    Tidak seperti kebanyakan hidangan daging yang hanya memerlukan waktu singkat untuk dimasak, rendang membutuhkan waktu berjam-jam, bahkan bisa sampai 4-6 jam untuk mencapai tingkat kematangan yang sempurna. Proses memasaknya dilakukan dengan teknik slow cooking, di mana daging dimasak dalam santan dan bumbu hingga cairannya menyusut dan bumbu benar-benar meresap ke dalam serat daging.

Teknik ini tidak hanya membuat rendang memiliki rasa yang kuat, tetapi juga menghasilkan tekstur daging yang empuk dan tidak mudah hancur. Selain itu, proses memasak yang lama juga membantu mengawetkan rendang secara alami, membuatnya tahan lebih lama tanpa perlu bahan pengawet.

  1. Memiliki Makna Filosofis yang Mendalam
    Rendang bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki makna filosofis yang dalam bagi masyarakat Minangkabau. Dalam budaya Minang, rendang melambangkan empat nilai utama dalam kehidupan sosial:
    • Daging melambangkan niniak mamak (pemimpin adat dan masyarakat)
    • Santan melambangkan cadiak pandai (kaum intelektual yang berperan dalam kehidupan sosial)
    • Cabai melambangkan alim ulama (pemuka agama yang memberikan pedoman hidup)
    • Rempah-rempah lain melambangkan anak kemenakan (masyarakat umum yang menjadi bagian dari komunitas)

Dengan filosofi ini, rendang menjadi lebih dari sekadar makanan lezat, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat Minangkabau.

  1. Makanan yang Tahan Lama Secara Alami
    Salah satu keunikan rendang adalah daya tahannya yang luar biasa. Berbeda dengan banyak makanan yang cepat basi, rendang justru semakin enak setelah beberapa hari. Hal ini disebabkan oleh:
    • Proses memasak yang lama hingga air dalam masakan benar-benar habis, menghambat pertumbuhan bakteri.
    • Penggunaan santan dan rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, dan jahe yang memiliki sifat antibakteri alami.
    • Cara penyimpanan yang tepat membuat rendang bisa bertahan hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tanpa pendinginan.

Karena ketahanannya, rendang sering dijadikan bekal perjalanan jauh, termasuk bagi orang Minangkabau yang merantau ke berbagai daerah dan negara.

  1. Mendapat Pengakuan Internasional
    Rendang tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga diakui secara global. Beberapa penghargaan dan pengakuan internasional yang pernah diraih rendang antara lain:
    • CNN Travel: Menempati peringkat pertama dalam daftar "50 Makanan Terenak di Dunia" tahun 2011 dan 2017.
    • Lonely Planet: Dimasukkan dalam daftar makanan terbaik yang wajib dicoba oleh wisatawan.
    • Festival Kuliner Dunia: Sering dihadirkan dalam berbagai pameran makanan internasional dan mendapatkan banyak pujian dari para chef dunia.

Popularitas rendang juga meningkat berkat promosi dari berbagai restoran Indonesia di luar negeri serta tokoh-tokoh dunia seperti Gordon Ramsay yang pernah membuat rendang dalam salah satu programnya.

  1. Adaptasi Rendang di Berbagai Negara
    Karena kepopulerannya, rendang kini telah diadaptasi di berbagai negara dengan variasi rasa dan cara memasak yang berbeda. Beberapa contoh adaptasi rendang di luar Indonesia antara lain:
    • Rendang Malaysia: Cenderung lebih basah dengan bumbu yang sedikit lebih manis.
    • Rendang Thailand: Memiliki aroma khas karena penggunaan daun jeruk purut yang lebih banyak.
    • Rendang Belanda: Disajikan sebagai bagian dari rijsttafel (hidangan khas kolonial Belanda yang terinspirasi dari masakan Indonesia).
    • Rendang Jepang: Kadang dibuat dengan daging sapi Wagyu untuk menghasilkan tekstur yang lebih lembut.

Meskipun ada berbagai variasi, rendang asli Minangkabau tetap menjadi versi yang paling autentik dan banyak dicari oleh pecinta kuliner. (Wahyuni/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |