
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali memanas di tengah dinamika politik nasional.
Pengamat politik, Heru Subagia angkat bicara secara blak-blakan terkait isu tersebut.
Dikatakan Heru, jika memang ada dorongan kuat untuk melengserkan Gibran, maka seharusnya Presiden Prabowo Subianto juga ikut dimakzulkan.
Sebab, menurutnya, pasangan Presiden dan Wakil Presiden adalah satu paket yang dipilih langsung oleh rakyat.
“Saya setuju kalau seandainya banyak pihak yang menuntut Gibran untuk dimakzulkan. Tapi, dalam konteks formalitas pencapaiannya, idealnya harus satu paket, tidak bisa hanya melengserkan salah satu,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Rabu (3/7/2025).
Heru menegaskan, proses politik Pilpres 2024 secara legal formal telah sah memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
Ia juga menuturkan, isu pemakzulan yang hanya diarahkan ke Gibran justru menjadi preseden buruk dalam sejarah politik Indonesia.
“Ini jadi catatan penting. Presiden dan Wakil Presiden itu dipilih langsung oleh rakyat lewat pemilu lima tahunan. Sudah satu paket, tidak bisa dipisahkan,” lanjutnya.
Lebih jauh, Heru juga menyoroti bahwa isu pemakzulan Gibran ini lebih banyak didorong oleh pihak-pihak yang secara politik memang berseberangan.
“Saya melihat, yang ingin melengserkan Gibran ini rata-rata orang-orang yang selama ini berbeda pandangan politik dengan Jokowi, bahkan yang pernah menentangnya selama dua periode,” tukasnya.
Heru menilai situasi ini cukup ironis. Pasalnya, justru kubu pendukung pasangan Prabowo-Gibran yang kini ramai mempermasalahkan posisi Gibran.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: